"Palestina negara yang prioritasnya paling tinggi karena kepentingan politisnya juga tinggi," katanya, di kantor Kementerian Luar Negeri, di Jakarta, Kamis.
Sejak didirikan pada 2006, direktorat itu mengklaim telah membantu sekitar 1.061 warga Palestina yang mendapatkan manfaat dari kerja sama teknik.
Menurut dia, ada banyak keuntungan dari kerja sama teknik yang kebanyakan diberikan pemerintah Indonesia kepada negara berkembang lainnya.
"Kalau dengan Palestina, kita juga punya hubungan yang dekat, sehingga sangat penting secara politis," ujarnya.
Selain kepada Palestina, pemerintah Indonesia juga memberikan prioritas bantuan teknik kepada Afghanistan, Myanmar, dan negara Timor Timur (Timor Leste).
"Ke Timor Leste itu paling banyak, karena hampir ke semua sektor. Tetapi tidak semua bantuannya melalui Kemlu. Kebanyakan bahkan hanya atas permintaan dari kementerian atau tingkatan di bawahnya," katanya.