Istanbul (ANTARA) - Rusia pada Kamis (3/10) mengatakan telah mengirimkan 33 ton bantuan kemanusiaan ke Lebanon, di mana pesawat tempur Israel melakukan serangan udara di ibu kota Beirut pada malam sebelumnya.

Sebuah pesawat khusus Il-76 mengangkut 33 ton bantuan kemanusiaan atas arahan Presiden Vladimir Putin dan Menteri Situasi Darurat Alexander Kurenkov, menurut pernyataan Kementerian Situasi Darurat Rusia.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa bantuan tersebut mencakup makanan, barang-barang kebutuhan pokok, obat-obatan, dan pembangkit listrik portabel.

Badan Berita Nasional Lebanon melaporkan bahwa hingga fajar pada Kamis, pasukan Israel telah melancarkan 17 serangan udara di Beirut dan salah satu daerah pinggiran selatan Beirut.

Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran sejak 23 September yang disebutnya menyasar sejumlah posisi Hizbullah di seluruh Lebanon, yang telah menewaskan lebih dari 1.100 korban jiwa dan melukai lebih dari 3.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Pimpinan tertinggi kelompok Hizbullah Lebanon gugur dalam serangan Israel, termasuk Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.700 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, setelah serangan oleh kelompok Palestina, Hamas, pada bulan Oktober tahun lalu.

Komunitas internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat memperluas konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih besar.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Uni Eropa tambah bantuan kemanusiaan 30 juta euro untuk Lebanon
Baca juga: Lebanon terus digempur Israel, Kapuspen sebut tak ada prajurit terluka
Baca juga: Spanyol ulangi seruan gencatan senjata segera di Gaza, Lebanon