Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperjuangkan perluasan akses pasar produk-produk perikanan yang dihasilkan oleh nelayan skala kecil, pada pertemuan regional Asia Pasifik di Bali.

Pertemuan yang diselenggarakan oleh KKP bersama Food Agricultural Organization (FAO) dan Infofish untuk mendiskusikan peningkatan akses pasar bagi produk perikanan tangkap dan budi daya.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Lotharia Latif dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, menyatakan Indonesia merupakan salah satu produsen perikanan tangkap dan budi daya utama di dunia dengan kontribusi produksi sebesar 7 persen dari total produksi perikanan dunia.

“Mayoritas nelayan perikanan tangkap Indonesia 90 persen adalah nelayan skala kecil dan kepentingan mereka turut kita perjuangkan pada pertemuan regional ini,” ujar Latif.

Ia menegaskan Indonesia memiliki potensi besar di sektor kelautan perikanan. Untuk itu melalui pertemuan ini, dia berharap pengaturan perdagangan yang melibatkan perikanan skala kecil dapat lebih berperan dan didengar di kancah internasional.

Baca juga: Trenggono: Jade Perch ikan potensial untuk dikembangkan

Baca juga: Program sedimentasi pasir laut dinilai naikkan ekonomi warga pesisir


Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal Kumar mengapresiasi KKP dan dukungan Infofish atas kolaborasi yang baik dalam penyelenggaraan lokakarya tersebut.

Dia meminta agar kegiatan ini menjadi sarana berdiskusi dan bertukar pikiran terutama pada aspek perdagangan produk kelautan dan perikanan yang berasal dari perikanan skala kecil.

“Perikanan skala kecil tidak hanya berbicara bisnis semata, namun juga berbicara tentang mata pencaharian, pemberdayaan dan pengelolaan perikanan. Kita berharap pertemuan ini dapat memberikan kontribusi dalam menyusun rekomendasi pengelolaan perikanan berkelanjutan secara global,” tuturnya.

Workshop bertema Opportunities and Challenges in Economic and Post-Harvest Issues Related to Market Access for Fisheries and Aquaculture Products ini, merupakan tindak lanjut dari FAO Regional Workshop on Understanding Fisheries Support Measures in the Asian Context yang diselenggarakan pada tanggal 17 - 19 Oktober 2023.

Secara garis besar, tujuan pertemuan ini untuk menumbuhkan pemahaman bersama dan membahas secara konstruktif mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi oleh negara-negara di kawasan dalam kegiatan pasca-panen saat memproduksi dan mengekspor produk perikanan.

Baca juga: KKP ungkap tim kajian PP 26/2023 telah kaji aturan selama dua tahun

Baca juga: Menteri KKP lepas ekspor perdana ikan tuna kaleng di Banyuwangi