Prudential Indonesia dorong literasi keuangan penyandang disabilitas
3 Oktober 2024 21:56 WIB
Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen memberikan pemaparan dalam Pelatihan Literasi Keuangan Inklusif bagi sekitar 650 penyandang disabilitas di Jakarta, Sabtu (28/9/2024) (Antara/HO/Prudential Indonesia)
Jakarta (ANTARA) - PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) menggandeng KONEKIN, sebuah platform sosial yang mendorong ekosistem inklusif di Indonesia mengadakan Pelatihan Literasi Keuangan Inklusif bagi sekitar 650 penyandang disabilitas.
Menurut Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen, kegiatan tersebut untuk meningkatkan pendidikan literasi keuangan kepada penyandang disabilitas dengan menghadirkan kegiatan yang inklusif, memiliki aksesibilitas, dan merangkul keberagaman.
"Kami siap mewujudkan masyarakat yang berdaya, mampu mengelola keuangannya, dan memiliki kehidupan sejahtera dengan ketahanan finansial yang kuat bagi setiap lapisan masyarakat, termasuk teman-teman kita yang menyandang disabilitas," ujarnya melalui keterangannya di Jakarta, Kamis.
Selain itu, tambahnya, kegiatan kolaborasi yang digelar 28 September 2024 tersebut juga sebagai upaya mendukung program OJK yang terangkum dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia tahun 2021-2025.
Yakni, penyandang disabilitas termasuk dalam sasaran prioritas edukasi keuangan, serta sejalan dengan POJK Nomor 22 Tahun 2023 tentang Pelindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan dan POJK Nomor 3 Tahun 2023 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan bagi Konsumen dan Masyarakat.
Mengutip, Survei Ekonomi Nasional tahun 2020, Karin menyatakan, terdapat sekitar 28,05 juta penduduk penyandang disabilitas di Indonesia atau setara 10,38 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) terbaru dari OJK yang dipublikasikan per Agustus 2024 mencatat bahwa, indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen, sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.
Meski indeks literasi dan inklusi keuangan meningkat dibandingkan periode sebelumnya, layanan keuangan masih sulit diakses oleh sebagian masyarakat, khususnya kelompok disabilitas.
Data dari OJK menyebutkan, baru 22 persen kelompok disabilitas yang memiliki akses keuangan atau yang memiliki rekening, sedangkan 78% belum tersentuh akses keuangan. Bahkan, 55,3 persen kelompok disabilitas belum mendapatkan literasi keuangan secara maksimal.
"Kami terus meningkatkan dukungan kepada pemerintah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, termasuk masyarakat disabilitas,” ujar Karin.
Analis Senior Deputi Direktur Perencanaan, Pengembangan, Evaluasi Literasi dan Edukasi Keuangan OJK Anugrah Sutejo mengatakan OJK berharap kolaborasi positif dan komitmen ini bisa berkelanjutan hingga semakin banyak masyarakat yang melek keuangan dan tidak ada yang tertinggal, termasuk kelompok yang paling rentan.
Sedangkan Marthella Rivera Roidatua, Founder & CEO KONEKIN menyatakan melalui sesi pelatihan literasi keuangan inklusif diharapkan dapat menjangkau semakin banyak kelompok disabilitas dan keluarga agar semakin melek finansial, sekaligus mendorong terwujudnya ekosistem yang inklusif dan ramah disabilitas di Indonesia.”
Menurut Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen, kegiatan tersebut untuk meningkatkan pendidikan literasi keuangan kepada penyandang disabilitas dengan menghadirkan kegiatan yang inklusif, memiliki aksesibilitas, dan merangkul keberagaman.
"Kami siap mewujudkan masyarakat yang berdaya, mampu mengelola keuangannya, dan memiliki kehidupan sejahtera dengan ketahanan finansial yang kuat bagi setiap lapisan masyarakat, termasuk teman-teman kita yang menyandang disabilitas," ujarnya melalui keterangannya di Jakarta, Kamis.
Selain itu, tambahnya, kegiatan kolaborasi yang digelar 28 September 2024 tersebut juga sebagai upaya mendukung program OJK yang terangkum dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia tahun 2021-2025.
Yakni, penyandang disabilitas termasuk dalam sasaran prioritas edukasi keuangan, serta sejalan dengan POJK Nomor 22 Tahun 2023 tentang Pelindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan dan POJK Nomor 3 Tahun 2023 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan bagi Konsumen dan Masyarakat.
Mengutip, Survei Ekonomi Nasional tahun 2020, Karin menyatakan, terdapat sekitar 28,05 juta penduduk penyandang disabilitas di Indonesia atau setara 10,38 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) terbaru dari OJK yang dipublikasikan per Agustus 2024 mencatat bahwa, indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen, sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.
Meski indeks literasi dan inklusi keuangan meningkat dibandingkan periode sebelumnya, layanan keuangan masih sulit diakses oleh sebagian masyarakat, khususnya kelompok disabilitas.
Data dari OJK menyebutkan, baru 22 persen kelompok disabilitas yang memiliki akses keuangan atau yang memiliki rekening, sedangkan 78% belum tersentuh akses keuangan. Bahkan, 55,3 persen kelompok disabilitas belum mendapatkan literasi keuangan secara maksimal.
"Kami terus meningkatkan dukungan kepada pemerintah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, termasuk masyarakat disabilitas,” ujar Karin.
Analis Senior Deputi Direktur Perencanaan, Pengembangan, Evaluasi Literasi dan Edukasi Keuangan OJK Anugrah Sutejo mengatakan OJK berharap kolaborasi positif dan komitmen ini bisa berkelanjutan hingga semakin banyak masyarakat yang melek keuangan dan tidak ada yang tertinggal, termasuk kelompok yang paling rentan.
Sedangkan Marthella Rivera Roidatua, Founder & CEO KONEKIN menyatakan melalui sesi pelatihan literasi keuangan inklusif diharapkan dapat menjangkau semakin banyak kelompok disabilitas dan keluarga agar semakin melek finansial, sekaligus mendorong terwujudnya ekosistem yang inklusif dan ramah disabilitas di Indonesia.”
Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024
Tags: