Baca juga: KPU DKI: Jadwal debat kedua Pilkada Jakarta pada 27 Oktober
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Tim Sukses (Timses) Pramono Anung dan Rano Karno, Chico Hakim mengatakan data survei LSI dan Poltracking menginformasi hasil survei internal dari Charta Politika.
Baca juga: KPU ingatkan paslon tak gunakan istilah kurang familier saat debat
Chico mengaku pihaknya sempat melempar nama Pramono Anung sebagai salah satu bakal calon gubernur Jakarta pada Juli 2024 dan hasilnya 0 persen.
"Pada 28 Agustus, baru seminggu diperkenalkan nama Pramono jadi Cagub Jakarta, LSI melakukan survei dan hasilnya, elektabilitas Pramono langsung naik jadi 28 persen," ungkap Chico.
Kemudian, Poltracking melakukan survei pada 9-15 September, elektabilitas Pramono naik lagi menjadi 31 persen, padahal tingkat pengenalan Pramono di masyarakat masih di bawah 50 persen. Chico juga membandingkan dengan Ridwan Kamil dengan tingkat pengenalannya mencapai 98 persen tetapi elektabilitas turun.
Baca juga: Bawaslu Jakut ajak pelajar jadi pengawas partisipatif di Pilkada
Dalam simulasi pasangan cagub-cawagub Jakarta jika melihat tren dari tiga survei nasional tadi terlihat gap elektabilitas dari awal September hingga akhir September 2024.
Bila dirinci hasil survei tiga lembaga survei nasional, dalam survei LSI yang digelar 6-12 September 2024, elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono 51,80 persen, Pramono-Rano 28,40 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 3,20 persen.
Lalu, dalam survei beberapa hari kemudian yang dilakukan oleh Poltracking pada 9-15 September 2024, elektabilitas RK-Suswono turun ke angka 47,50 persen, Pramono-Rano naik ke angka 31,50 persen, dan Dharma-Kun naik ke angka 5,10 persen.
Selanjutnya, dalam survei terbaru yang dilakukan Charta Politika pada 19-24 September 2024 elektabilitas RK-Suswono naik tipis jadi 48,30 persen, Pramono-Rano melonjak jadi 36,50 persen, dan Dharma-Kun naik jadi 5,60 persen.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Harian Tim Pemenangan Pramono-Rano Prasetyo Edi Marsudi mengatakan peningkatan elektabilitas Pramono-Rano karena program yang dibawa dalam kampanye terbukti nyambung dengan kebutuhan masyarakat.
"Alhamdulillah trennya naik terus. Saya kasih masukan ke Mas Pram. Pada dasarnya masalah Jakarta itu ada tiga, macet, banjir dan pendidikan. Alhamdulillah nyambung. Doel bekas gubernur dan Pramono mantan Sekjen PDIP dan Sekretaris Kabinet dua periode," ujar Prasetyo.
KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada Minggu (22/9).
Ketiga paslon tersebut adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) nomor urut 1 dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen nomor urut 2 serta Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) nomor urut 3.
Utamakan kualitas
Tim pemenangan Pramono Anung dan Rano Karno, Agustina Hermanto atau yang lebih dikenal Tina Toon mengaku sangat optimistis pasangan calon nomor urut 3 ini bisa memenangkan Pilkada Jakarta 2024.
Hal ini dikatakan Tina Toon saat menjawab pertanyaan mengenai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang dikabarkan mengerahkan 91 anggota DPRD untuk mendukung pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Jakarta Ridwan Kamil dan Suswono. Sebaliknya, PDIP hanya memiliki 15 anggota DPRD di Jakarta.
"Meski kuantitas kita sedikit, tetapi yang merapat ke kita banyak. Kita merasakan sekali itu. Kita bersyukur kita punya calon seperti Mas Pram dan Bang Doel yang tipenya merangkul," ujar Tina Toon.
Menurut Tina Toon, meskipun jumlah dukungan anggota DPRD yang dimiliki koalisi mereka lebih kecil dibandingkan lawannya, tetapi kualitas dukungan yang ada akan dimaksimalkan untuk mencapai kemenangan.
Hal ini melihat koalisinya bersama rakyat, artinya turun langsung ke lapangan melihat permasalahan Jakarta sekaligus merasakan antusias luar biasa dari masyarakat.
"Saya rasa sudah lebih dari cukup untuk memenangkan pertarungan ini. Mudah-mudahan ke depannya elektabilitas Mas Pram dan Bang Doel semakin naik dan kita bisa memenangkan pilgub ini," ucap Tina Toon.