Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan stok pangan untuk wilayah Jakarta aman, menjelang bulan suci Ramadhan 1435 Hijriah.

"Sampai bulan Ramadhan nanti, stok pangan untuk wilayah DKI Jakarta terpantau cukup dan aman. Masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan sembako di pasaran," kata Kepala Sub Bagian Ketahanan Pangan Biro Perekonomian DKI Marlina Widya Dewi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.

Selain itu, ujarnya, hingga saat ini belum ada kenaikan harga yang signifikan. Pada sejumlah komoditas pangan, kenaikan yang terjadi tidak lebih dari lima persen.

"Untuk harga pangan, kenaikannya belum signifikan. Kita pantau terus harga kebutuhan bahan pokok setiap tiga hari sekali di 11 pasar yang ada di Jakarta. Dari pantauan terakhir, belum ada kenaikan yang signifikan," ujar Marlina.

Data dari Biro Perekonomian di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) per tanggal 4 Juni 2014 menunjukkan, stok beras mencapai 21.450 ton, sedangkan kebutuhan hanya sebanyak 500 ton per hari.

"Ini artinya stok beras yang ada saat ini masih cukup hingga 12 atau 13 hari ke depan. Pasokan pangan ke Jakarta bersifat fluktuatif, pemasukan dan pengeluarannya sejalan," ujar Marlina.

Untuk stok gula pasir di distributor mencapai 13.500 ton dengan kebutuhan 500 ton per hari. Sedangkan di Bulog Divisi Regional Jakarta, stok gula mencapai 14.000 ton. Untuk stok daging ayam mencapai 197.000 ton dengan kebutuhan 560 ton per hari.

Kemudian, stok daging sapi di distributor sebanyak 50.000 ton dengan kebutuhan 120 ton per hari. Untuk stok minyak goreng juga masih cukup, yaitu 45.250 ton dengan kebutuhan 380 ton per hari. Stok telor sebanyak 255.000 ton dengan kebutuhan 1.115 ton per hari.

Sementara itu, kenaikan harga terjadi pada beras tipe IR3 sebesar 0,55 persen atau dari Rp8.937 menjadi Rp9.034 per kilogram (kg). Kenaikan komoditas pangan yang cukup tinggi terjadi pada telur ayam, yaitu mencapai 4,66 persen atau dari Rp18.104 menjadi Rp18.948 per kg. Lalu, harga daging ayam dari Rp29.793 menjadi Rp30.075 per kg atau naik 0,95 persen.

Pada sejumlah komoditas pangan mengalami penurunan harga, di antaranya minyak goreng dari Rp12.269 menjadi Rp12.169 per kg atau turun 0,82 persen, cabai rawit dari Rp19.354 menjadi Rp18.162 per kg dan cabai rawit merah turun dari Rp23.857 menjadi Rp21.630 per kg. Sedangkan harga komoditas daging murni masih terpantau stabil, yaitu Rp94.792 per kg.