Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Utara mengajak pelajar yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih untuk ikut menjadi pengawas partisipatif di Pilkada Jakarta.

"Kegiatan ini bentuk komitmen Bawaslu dalam memberikan edukasi pengawasan terkait Pilkada pada Lembaga Pendidikan Formal," kata Ketua Bawaslu Jakarta Utara Johan Bahdi saat menggelar roadshow sosialisasi pengawasan pemilihan di SMAN 15 Jakarta, Kamis.

Baca juga: Banjir jadi kerawanan utama Pilkada di Jakarta Utara

Ia mengatakan sosialisasi pengawasan pemilihan merupakan langkah penting dalam memastikan proses pemilihan yang jujur, transparan, dan akuntabel.

Dalam konteks demokrasi, lanjutnya peran serta masyarakat khususnya di lingkungan sekolah dalam mengawasi jalannya Pilkada sangatlah krusial untuk mencegah terjadinya kecurangan dan politik uang.

"Kami mengajak seluruh para siswa untuk ikut secara aktif dalam melakukan pengawasan di lingkungan sekitar khususnya di lingkungan keluarga terlebih dahulu agar mewujudkan pemilihan yang bersih," kata dia.

Baca juga: Hadapi Pilkada 2024, Bawaslu Jakarta Utara perkuat Sentra Gakkumdu

Komisioner Bawaslu Jakarta Utara Ronald Reagen berharap dengan kehadiran Bawaslu Jakarta Utara di SMAN 15 memberikan efek positif dalam rangka menyambut Pemilihan Serentak pada tanggal 27 November 2024.

"Selain itu sosialisasi ini dapat meningkatkan wawasan terkait kepemiluan khususnya pada pengawasan pemilihan pastinya," katanya.

Setelah melakukan sosialisasi, Bawaslu Jakarta Utara penandatanganan nota kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU) bersama SMAN 15 Jakarta sebagai lembaga pendidikan akan membantu pengawasan partisipatif dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024.

Baca juga: Bawaslu Jakarta Utara perkuat tata cara penyelesaian sengketa pilkada

Sementara itu Kasubag TU Kesiswaan SMAN 15 Kurnia Dharma Murasa mengatakan dengan adanya kerja sama ini, kedua pihak sangat berharap dapat menyukseskan pengawasan partisipatif sekaligus membantu dalam meningkatkan kualitas akademis di Sekolah Menengah Atas.

Menurut dia melalui partisipasi yang aktif dalam pengawasan, masyarakat dapat berperan sebagai mata dan telinga yang mengawasi segala bentuk penyimpangan dalam proses pemilu.

Ia menambahkan sosialisasi pengawasan pemilihan tidak hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara pemilu, tetapi juga melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam memastikan pemilihan yang berkualitas dan berintegritas.

"Ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap demokrasi yang sehat dan berkeadilan, sehingga hasil pemilu benar-benar mencerminkan kehendak rakyat," kata dia.