Badung, Bali (ANTARA) - Universitas Udayana (Unud) Bali memilih Prof I Ketut Sudarsana Ph.D sebagai rektor untuk periode 2024-2028 dengan meraup 128 suara dari total 129 suara sehingga mengalahkan dua kandidat lainnya.

“Dinamika pergantian seperti ini adalah hal biasa,” kata Direktur Sumber Daya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Lukman di sela-sela pemilihan Rektor Unud di Kampus Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.

Ia mewakili Menteri Dikbudristek pada pemilihan rektor dalam rapat senat tertutup di Auditorium Widya Sabha Kampus Unud di Bukit Jimbaran.

Ada pun menteri memiliki porsi 35 persen suara dan 65 persen sisanya adalah suara senat.

Dari 86 anggota senat, 84 orang di antaranya hadir memberikan suaranya dan menteri memiliki 45 suara.

Pada penghitungan suara, Sudarsana yang memiliki nomor urut 2 itu berada di atas angin karena mengantongi nyaris seluruh suara.

Sedangkan dua kandidat lain yakni nomor urut 1 Dr I Made Satriya Wibawa hanya mengantongi satu suara dan kandidat nomor urut 3 yakni Dr I Nyoman Sumerta Miwada tanpa suara.

Sementara itu, Ketua Senat Unud Prof Dr I Gede Mahardika menambahkan proses selanjutnya adalah mengirimkan hasil pemilihan itu kepada Kemendikbudristek untuk dilantik resmi sebagai Rektor Unud.

“Mudah-mudahan ini bisa cepat sehingga pengangkatan Rektor Unud bisa cepat diselesaikan,” katanya.

Di sisi lain, Sudarsana yang terpilih dengan suara mayoritas mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada dirinya untuk memimpin universitas negeri itu menggantikan rektor yang saat ini yakni Prof Ngakan Putu Gede Suardana Ph.D.

Sesuai visi misi, ia akan melakukan penguatan, inovasi dan budaya kerja di lingkungan kampus termasuk membangun Unud maju, baik di tataran nasional hingga diperhitungkan di tingkat global dan mengharapkan dukungan seluruh sivitas akademika.

“Kami akan melihat mana yang harus ditingkatkan, mana yang harus kami jalankan, beberapa hal tetapi nanti apa program-program yang kami siapkan itu sesuai dengan visi misi,” imbuhnya.

Baca juga: Akademisi Unud usulkan lebih banyak "urban farming" di Denpasar
Baca juga: RS Prof Ngoerah tetapkan dua residen Unud lakukan pelanggaran berat