Jakarta (ANTARA) - Inspektorat Provinsi DKI Jakarta mengingatkan judi daring (online) bisa membawa kerugian finansial sehingga pada akhirnya berdampak negatif pada kesehatan mental termasuk dalam berhubungan sosial.
Inspektur Pembantu Bidang Investigasi Supendi berpendapat fenomena judi daring yang berkembang pesat di masyarakat, terutama di kalangan generasi muda, perlu mendapat perhatian serius.

Baca juga: Heru Budi akan kumpulkan Satpol PP yang terlibat judi online
"Banyak individu terjebak dalam kecanduan yang berujung pada masalah keuangan dan kriminalitas. Oleh karena itu, peningkatan kesadaran akan risiko ini sangat penting," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Mengingat dampak negatif ini sekaligus upaya meningkatkan kesadaran akan risiko judi daring, maka Unit Pemberantasan Pungutan Liar (UPP) Inspektorat Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan Edukasi Anti-Pungli, Gratifikasi, dan Judi Online.

Baca juga: Korban TPPO yang tewas di Kamboja diduga jadi operator judi daring
Supendi berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah strategis untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran terkait bahaya pungli, gratifikasi, dan judi daring.

Kegiatan ini dihadiri oleh 150 petugas Antar Jemput Izin Bermotor (AJIB) dan juru ukur, dan diikuti secara daring oleh 560 petugas unit pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dari 267 kelurahan, 44 kecamatan, dan enam kota/kabupaten administrasi, serta di tingkat dinas.

Supendi mengatakan petugas AJIB sering berinteraksi langsung dengan masyarakat dan mereka bisa saja menghadapi tekanan untuk mempercepat proses atau memberikan kemudahan layanan.

Baca juga: Nobu Bank blokir 4.000 rekening terindikasi terlibat judi daring
"Situasi ini berpotensi mendorong praktik korupsi jika tidak diatur dengan baik," ujar dia.

Sementara itu, Sekretaris DPMPTSP DKI Jakarta Iwan Kurniawan berharap para peserta kegiatan dapat mengimplementasikan nilai-nilai integritas dalam setiap tindakan, menjadi contoh baik bagi masyarakat bertindak lebih proaktif dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya, serta terhindar dari praktik-praktik yang merugikan.

"Kegiatan sosialisasi ini diharapkan memberikan manfaat nyata dalam mewujudkan integritas para petugas, baik yang berada di lapangan maupun di kantor.

Dia meyakini dengan adanya pelayanan publik yang bersih, transparan, dan berintegritas tinggi, maka kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan di Jakarta akan semakin tinggi.