Kendari (ANTARA) - Tim Penyelamat Basarnas Kendari mengevakuasi pasangan suami istri (pasutri) yang hilang tersesat di Hutan Nanga-nanga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Basarnas Kendari Aminuddin PS saat dihubungi di Kendari, Kamis, mengatakan bahwa informasi hilangnya pasutri bernama Abdul Rahman (77) dan Siti Rasdiana (76) tersebut pertama kali diinformasikan dari pihak keluarga pada pukul 14.25 WITA.

"Kami menerima informasi telah terjadi kondisi membahayakan manusia terhadap dua orang yang hilang di kebun Nanga-nanga," kata Aminuddin.

Berdasarkan laporan tersebut, pihaknya memberangkatkan Tim Penyelamat Basarnas Kendari ke lokasi yang diinformasikan untuk memberikan bantuan SAR pada pukul 14.40 WITA.

Baca juga: Tim SAR evakuasi tiga orang yang alami kecelakaan perahu di Wakatobi

"Jarak tempuh lokasi yang dilaporkan dengan Basarnas Kendari sekitar 3,15 kilometer," ujarnya.

Aminuddin mengungkapkan saat tiba di lokasi tersebut Tim Penyelamat Basarnas Kendari tiba dan langsung melakukan penyisiran pada pukul 15.00 WITA.

Pada pukul 15.40 WITA korban berhasil ditemukan sekitar 3,37 kilometer arah timur dari arah perkiraan lokasi terakhir mereka dalam keadaan selamat.

"Kedua korban tersebut dievakuasi ke rumah keluarga korban di Kecamatan Nambo, selanjutnya diserahterimakan kepada pihak keluarga," jelas Aminuddin.

Baca juga: Tim SAR evakuasi 139 penumpang kapal kandas di perairan Konawe Sultra

Dengan ditemukannya kedua korban tersebut dalam keadaan selamat, Operasi SAR kondisi membahayakan manusia terhadap dua orang yang hilang di kebun Nanga-nanga, Kecamatan Baruga, dinyatakan selesai dan ditutup.

"Unsur yang terlibat dalam pencarian yakni Staf Ops Basarnas Kendari, Tim Penyelamat Basarnas Kendari, dan pihak keluarga korban," ucap Aminuddin.

Aminuddin membeberkan hilangnya kedua korban tersebut bermula saat mereka hendak ke kebun yang rencananya akan dijual pada pukul 08.00 WITA. Pada pukul 11.00 WITA korban menelpon salah seorang kerabatnya dan menginformasikan bahwa mereka dalam keadaan tersesat dan kelelahan.

"Sehingga mereka membutuhkan bantuan untuk dievakuasi," ucap Aminuddin.

Baca juga: Tim SAR evakuasi 73 penumpang kapal mati mesin di Wakatobi