Jakarta (ANTARA) - Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil ingin merealisasikan pembangunan transportasi air (waterway) di DKI Jakarta saat berkunjung ke Sungai Ciliwung.

"Kita lagi survei, realistis atau tidaknya. Ketika itu realistis dan memungkinkan, transportasi sungai ini akan kita realisasikan," kata Ridwan Kamil saat menyusuri Sungai Ciliwung di kawasan Condet, Jakarta Timur, Kamis.

Menurut dia, kehadiran waterway di Jakarta diharapkan bisa membuat transportasi di Jakarta semakin beragam, tidak hanya di darat.

Baca juga: Jokowi bahas "waterway" Cibitung-Cikarang
Di sejumlah negara transportasi air ini sebenarnya bukan hal baru dan bisa menjadi alternatif transportasi.

"Nanti kita lihat, kalau ternyata memungkinkan, kita realisasikan. Kan konsep RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) ini kan DKI yang artinya desentralisasi, kolaborasi, dan inovasi atau ingin menghadirkan hal-hal baru," kata kang Emil sapaan Ridwan Kamil.

Baca juga: Jokowi ujicoba transportasi air Marunda
Jakarta sempat memiliki transportasi air yang digagas di jaman Gubernur DKI Sutiyoso. Program bernama waterway tersebut dioperasikan dan diintegrasikan dengan transportasi makro Jakarta pada 6 Juni 2007, yang menghubungkan Dermaga Halimun dan Dermaga Karet di Jakarta Selatan.

Namun, setelah Sutiyoso purnatugas dari posisinya sebagai gubernur DKI, waterway jadi tak terurus.

Sementara itu, warga Condet mendukung keinginan Ridwan Kamil untuk mewujudkan pembangunan transportasi air (waterway).

"Kami sangat setuju dengan rencana pembangunan waterway karena ini bisa menjadi solusi kemacetan Jakarta," kata Muhamad Reza dari Forum Daerah Aliran Sungai (DAS).

Baca juga: Jokowi jajal "waterway"
Menurut Reza, keinginan Ridwan Kamil untuk membangun waterway ini menandakan bahwa calon gubernur nomor urut 1 ini sangat sadar akan pentingnya kelestarian lingkungan.

"Waterway ini sulit diwujudkan jika sungainya penuh dengan sampah. Jadi, lingkungan harus dijaga," papar dia.

Tak hanya menjaga kelestarian lingkungan, kata Reza pemerintah DK Jakarta juga perlu bekerja sama dengan provinsi lain, seperti Jawa Barat untuk mengatur debit air.

"Sebenarnya, kali-kali besar seperti Kalimalang, Ciliwung, Cisadane bisa dimanfaatkan untuk memobilisasi orang banyak untuk bepergian ke Jakarta," tuturnya.

Pemerhati Budaya Condet Iwan Anjung memaparkan pembangunan waterway, khususnya di Condet sejatinya sudah masuk dalam program percepatan Condet menjadi kawasan destinasi wisata.

"Waterway ini kan pembangunannya dari Jembatan Rindam sampai ke Condet, ini nanti jadi destinasi wisata. Sayangnya ini nggak jalan," katanya.