Jakarta (ANTARA News) - Laskar Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) di Jakarta, Rabu.

"Laskar Aswaja dengan sumber daya yang tersebar di 29 provinsi dan 313 kabupaten/kota bertekad mendukung dan memperjuangkan semaksimal mungkin untuk memenangkan Jokowi-JK," kata Ketua Umum Laskar Aswaja Adhi Permana.

Laskar Aswaja, kata Adhi, akan menghimpun, mengajak, dan menggerakkan seluruh potensi dan sumber daya jamaah Aswaja yang tersebar di berbagai komunitas dan organisasi seperti pondok pesantren, majelis taklim, pengurus masjid, remaja masjid, dan majelis taklim untuk memenangkan Jokowi-JK.

Adhi mengatakan Jokowi bukan sekadar pemimpin yang berada di tengah rakyat, namun pemimpin yang lahir dari rakyat dan bersama-sama rakyat.

"Pemimpin yang jujur, bersahaja, cerdas, dan berpengalaman. Selain itu Pak Jokowi juga berani mengambil pilihan-pilihan strategis dan bertanggung jawab atas pilihannya," katanya.

Ketua Dewan Pembina Laskar Aswaja Marwan Ja'far menambahkan bahwa Jokowi adalah figur pemimpin yang lebih senang bekerja daripada berwacana.

"Sedangkan, Jusuf Kalla merupakan figur pemimpin yang sudah berpengalaman, cerdas,dan kreatif. Jusuf Kalla memiliki integritas dan kapabilitas untuk memecahkan berbagai permasalahan bangsa," kata Marwan.

Marwan meyakini pasangan Jokowi-JK merupakan perpaduan dan konfigurasi yang tepat untuk menghadapi berbagai tantangan bangsa ke depan.

Marwan juga menilai Jokowi-JK akan mampu merealisasikan visi dan misinya yang sesuai dengan arah dan gerak perjuangan Laskar Aswaja, di antaranya peneguhan ideologi Aswaja, pengembangan gagasan ekonomi kerakyatan, deradikalisasi paham keagamaan, penguatan kapasitas sumber daya manusia dengan pendekatan nilai-nilai Ahlussunah wal Jamaah yang meliputi tawasuth (moderat), tasamuh (toleran), taadul (keadilan), dan tawazun (keseimbangan).

Laskar Aswaja dideklarasikan pada tanggal 19 Februari 2012 di Tugu Proklamasi Jakarta dengan tujuan mengawal keindonesiaan dalam bingkai kemajemukan dengan berlandaskan nilai-nilai Aswaja.

Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

(S024/A013)