Ambon (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) memperkenalkan program jaminan sosial sepanjang hayat bagi seluruh lapisan keluarga di Indonesia yang akan dijalankan pemerintahan baru untuk lima tahun ke depan.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan bahwa program tersebut sebagai bagian dari transformasi layanan sosial saat ini ke masa pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang beberapa saat lagi akan resmi dilantik.

"Artinya negara hadir memberikan perlindungan sosial dari lahirnya seseorang hingga akhir hayatnya nanti, dengan tujuan membangun kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan," katanya dalam acara penyerahan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan di Kota Ambon, Maluku, Kamis.

Menurut dia, Prabowo sebagai kepala negara nantinya memiliki visi jaminan sosial sepanjang hayat, maksudnya pemerintahan akan selalu mendukung, mendampingi, dan memfasilitasi kebutuhan setiap keluarga Indonesia tanpa terputus.

Baca juga: Mensos ingatkan pemda segera rampungkan pendataan peserta PBI-JK

Dukungan tersebut juga dilakukan oleh Kementerian Sosial, seperti memberikan pembekalan dalam berhubungan sosial kepada masyarakat yang akan melakukan pernikahan, menjamin kecukupan nutrisi bagi setiap ibu yang mengandung, serta segala kebutuhan balita yang juga menjadi prioritas.

"Kemudian balita itu menginjak usia remaja, dewasa, lansia, hingga akhir hayatnya tak terputus dalam asuhan pemerintah dalam hal ini juga Kementerian Sosial," ujarnya.

Sebagai bagian dari pelaksanaan program tersebut, Kementerian Sosial juga menyerahkan bantuan kepada masyarakat miskin dan rentan di Kota Ambon, Maluku, dengan jumlah total bantuan yang diberikan lebih dari senilai Rp29,884 miliar.

Masing-masing berupa bantuan untuk kelompok PKH senilai Rp14, 649 miliar, bantuan sembako senilai Rp13, 026 miliar, bantuan yatim piatu senilai Rp311,6 juga bantuan ahli waris korban bencana senilai Rp15 juta.

Selain itu, menyalurkan bantuan bakti sosial senilai Rp362,7 juta, yang mencakup bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa nutrisi kepada 121 penerima manfaat (PM) termasuk eks-napza dan ODHA.

Bantuan alat bantu disabilitas berupa lima tongkat kaki tiga, empat kursi roda cerebral palsy (CP), sembilan kursi roda biasa, lima tongkat kruk, empat tongkat disabilitas netra, dan tiga walker.

"Melengkapi dari yang sudah dilakukan sebelumnya. ​​​​​Tidak hanya di sini, tapi berlaku secara nasional seluruh daerah di Indonesia. Harapannya setiap keluarga mencetak generasi yang bisa bermanfaat kepada bangsa dan negara," kata dia.

Baca juga: Mensos sebut Pemerintah terus sinkronisasi data penerima bansos
Baca juga: Mensos bahas konsesi dan insentif untuk penyandang disabilitas
Baca juga: Mensos: Pemulung harus gapai pendidikan tinggi untuk ubah nasib