Pilkada 2024
Pemerintah dan platform digital deklarasikan Pilkada Damai 2024
3 Oktober 2024 14:48 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (tengah) mengangkat tangan bersama Anggota Bawalu Totok Hariyono (keempat kiri), Dirjen IKP Kementerian Kominfo Prabu Revolusi (ketiga kanan), Dirjen APTIKA Hokky Situngkir (keempat kanan) serta para perwakilan penyelenggara platform digital di Indonesia sebagai bentuk Deklarasi Pilkada Damai dan Anti Hoaks 2024 di Media Center Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (3/10/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt/am.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggandeng sebanyak enam platform digital mendeklarasikan komitmen untuk mengkampanyekan pesan Pemilu Umum Kepala Daerah (Pilkada) Damai 2024 di ruang digital Indonesia.
Enam platform digital itu ialah Meta (WhatsApp, Instagram, Facebook, Threads), Google (Google dan YouTube), TikTok, Telegram, SnackVideo, dan LINE.
"Kementerian Kominfo, KPU, Bawaslu, dan platform digital berkomitmen penuh untuk mengkampanyekan dan menjaga ruang digital yang kondusif dan damai sepanjang perhelatan Pilkada 2024," kata Budi di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis.
Sebagai salah satu cara untuk menjaga ruang digital kondusif untuk Pilkada Damai 2024 maka dari itu Kementerian Kominfo bersama para platform akan melakukan penanganan konten-konten bermuatan negatif seperti hoaks yang berkaitan dengan isu Pilkada.
Baca juga: Kemenkominfo siapkan satgas anti hoaks kawal informasi Pilkada 2024
Baca juga: Kemenkominfo fokus kampanyekan tiga isu utama jaga Pilkada Damai 2024
Deklarasi itu juga merupakan langkah untuk meneguhkan satuan tugas penanganan konten hoaks yang sebenarnya sudah disiapkan dalam satu bulan terakhir antara Kementerian Kominfo dan para platform digital terkait.
Kolaborasi antara Kementerian Kominfo dan para platform digital dalam menjaga ruang digital kondusif untuk masa-masa Pemilu sebenarnya sudah berlangsung sejak Pemilu serentak 2024.
Hal ini terlihat dari temuan hoaks mengenai Pilkada 2024 dalam tiga bulan terakhir yang jumlahnya sangat sedikit hanya enam konten dan itu pun segera ditindaklanjuti sehingga tidak membuat kekacauan di ruang digital.
Dengan adanya deklarasi tersebut, komitmen platform digital dikukuhkan terutama apabila ditemukan hoaks atau konten negatif mengenai Pilkada maka konten tersebut akan dengan segera ditangani dalam waktu singkat.
"Platform-platform ini kami pastikan cepat penanganannya (hoaksnya), karena ini sudah dijadikan Satgas bersama jadi pasti penanganannya cepat. Hitungannya tidak akan sampai lebih dari satu jam," kata Budi.
Agar hal baik tersebut dapat berlanjut, maka dalam deklarasi tersebut baik pemerintah maupun platform digital menyatakan kesediaan terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat untuk mengkampayekan Pilkada Damai 2024.
Kolaborasi itu terbuka untuk media massa, penggiat media sosial, tokoh agama, akademisi, hingga masyarakat sipil.
"Mari kita saling bahu-bahu mewujudkan pilkada yang kondusif, aman dan damai dengan mewujudkan demokrasi yang bermakna dan berkualitas," tutup Budi.
Baca juga: Kemenkominfo berkolaborasi untuk menangkal hoaks selama Pilkada 2024
Baca juga: Kemenkominfo siapkan strategi antihoaks untuk wujudkan pilkada damai
Baca juga: Kemenkominfo komitmen dukung KPU jaga Pilkada 2024 dari "deepfake"
Enam platform digital itu ialah Meta (WhatsApp, Instagram, Facebook, Threads), Google (Google dan YouTube), TikTok, Telegram, SnackVideo, dan LINE.
"Kementerian Kominfo, KPU, Bawaslu, dan platform digital berkomitmen penuh untuk mengkampanyekan dan menjaga ruang digital yang kondusif dan damai sepanjang perhelatan Pilkada 2024," kata Budi di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis.
Sebagai salah satu cara untuk menjaga ruang digital kondusif untuk Pilkada Damai 2024 maka dari itu Kementerian Kominfo bersama para platform akan melakukan penanganan konten-konten bermuatan negatif seperti hoaks yang berkaitan dengan isu Pilkada.
Baca juga: Kemenkominfo siapkan satgas anti hoaks kawal informasi Pilkada 2024
Baca juga: Kemenkominfo fokus kampanyekan tiga isu utama jaga Pilkada Damai 2024
Deklarasi itu juga merupakan langkah untuk meneguhkan satuan tugas penanganan konten hoaks yang sebenarnya sudah disiapkan dalam satu bulan terakhir antara Kementerian Kominfo dan para platform digital terkait.
Kolaborasi antara Kementerian Kominfo dan para platform digital dalam menjaga ruang digital kondusif untuk masa-masa Pemilu sebenarnya sudah berlangsung sejak Pemilu serentak 2024.
Hal ini terlihat dari temuan hoaks mengenai Pilkada 2024 dalam tiga bulan terakhir yang jumlahnya sangat sedikit hanya enam konten dan itu pun segera ditindaklanjuti sehingga tidak membuat kekacauan di ruang digital.
Dengan adanya deklarasi tersebut, komitmen platform digital dikukuhkan terutama apabila ditemukan hoaks atau konten negatif mengenai Pilkada maka konten tersebut akan dengan segera ditangani dalam waktu singkat.
"Platform-platform ini kami pastikan cepat penanganannya (hoaksnya), karena ini sudah dijadikan Satgas bersama jadi pasti penanganannya cepat. Hitungannya tidak akan sampai lebih dari satu jam," kata Budi.
Agar hal baik tersebut dapat berlanjut, maka dalam deklarasi tersebut baik pemerintah maupun platform digital menyatakan kesediaan terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat untuk mengkampayekan Pilkada Damai 2024.
Kolaborasi itu terbuka untuk media massa, penggiat media sosial, tokoh agama, akademisi, hingga masyarakat sipil.
"Mari kita saling bahu-bahu mewujudkan pilkada yang kondusif, aman dan damai dengan mewujudkan demokrasi yang bermakna dan berkualitas," tutup Budi.
Baca juga: Kemenkominfo berkolaborasi untuk menangkal hoaks selama Pilkada 2024
Baca juga: Kemenkominfo siapkan strategi antihoaks untuk wujudkan pilkada damai
Baca juga: Kemenkominfo komitmen dukung KPU jaga Pilkada 2024 dari "deepfake"
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: