Yogyakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 6 Yogyakarta melakukan sterilisasi dengan membongkar puluhan bangunan di kawasan Bong Suwung, Kota Yogyakarta, yang berada di emplasemen bagian barat Stasiun Yogyakarta pada Kamis.

Executive Vice President (EVP) KAI Daop 6 Yogyakarta Bambang Respationo mengatakan, sterilisasi area Bong Suwung ini merupakan komitmen perseroan terhadap keselamatan perjalanan kereta api (KA).

"Kami sangat 'concern' (perhatian) terhadap keselamatan perjalanan KA. Kondisi di sini sangat rawan kecelakaan karena frekuensi dan kecepatan KA yang semakin bertambah. Selain itu, kondisi ini juga membahayakan keselamatan warga yang bermukim di sini," ujar Bambang.

Lokasi Bong Suwung yang terletak di tanah milik KAI di Jalan Jlagran Lor, Pringgokusuman, Kecamatan Gedongtengen, Kota Yogyakarta, DIY sebelumnya banyak berdiri bangunan semi permanen yang ditinggali warga.

Menurut Bambang, area Bong Suwung yang masih berada di emplasemen sisi barat Stasiun Yogyakarta ini merupakan area yang banyak aktivitas langsiran KA.

Dengan dilakukan sterilisasi, dia berharap akan memberikan ruang yang lebih untuk kegiatan operasional KA.

Bambang mengakui, saat ini aktivitas langsiran KA di Stasiun Yogyakarta hanya bisa dilakukan ke arah timur karena kondisi di sisi barat yang tidak memungkinkan.

"Seperti kita ketahui kondisi jalan di Yogyakarta sudah macet luar biasa sehingga kita harapkan dapat bermanuver ke barat dan berandil untuk mengurangi kemacetan," ujar Bambang.

Setelah dilakukan sterilisasi, lanjut Bambang, Daop 6 Yogyakarta bakal melakukan pemekaran emplasemen sehingga jarak antar rel dapat diperlebar dan memungkinkan pengembangan peron stasiun.

Menurut dia, pengembangan peron diperlukan guna mengurangi penumpukan penumpang Stasiun Yogyakarta yang terus bertambah serta meningkatkan faktor keselamatan ketika penumpang menunggu di peron.

"Stasiun yang sekarang adalah stasiun yang heritage, tidak bisa dirombak lagi. Kita bisa melakukan pengembangan dengan membuat bangunan stasiun lagi yang lebih besar di sekitarnya," kata Bambang.

Dia memastikan sisa sterilisasi akan dibuang ke luar Kota Yogyakarta sehingga tidak membebani Kota Yogyakarta.

Bambang bersyukur proses sterilisasi dapat berjalan lancar karena warga sebelumnya sudah menyetujui serta menyadari bahwa upaya itu demi kepentingan bersama.

"Kami berterima kasih kepada semua yang telah membantu dalam sterilisasi area kali ini. Kami berharap kawasan ini menjadi lebih baik lagi sehingga dapat mempercantik pintu masuk Kota Yogyakarta," ujar Bambang.

Baca juga: Daop 6 Yogyakarta tutup dua perlintasan di Kulon Progo-Sukoharjo
Baca juga: Daop Yogyakarta catat 100.166 penumpang KA selama libur Maulid Nabi