Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta melakukan langkah antisipasi menghadapi potensi terjadinya kebakaran dan bencana kekeringan di tengah panas ekstrem akhir-akhir ini.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta Kristiana Hariyati di Solo, Jawa Tengah, Kamis mengatakan salah satu titik yang diwaspadai terjadi kebakaran yakni di TPA Putri Cempo. Terkait hal itu, pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi.

"Kami meminimalkan potensi kebakaran tumpukan sampah di TPA dengan rutin menyemprot air agar tidak tiba-tiba terbakar," katanya.

Di sisi lain, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surakarta juga menyiagakan petugas selama 24 jam agar lebih cepat dalam penanganan bencana kebakaran.

Baca juga: Perubahan iklim menjadi "kekuatan pendorong utama" panas ekstrem
Baca juga: 3 kota di Indonesia masuk daftar kota dengan anomali suhu panas


"Selain itu, kami juga rutin melakukan pengecekan hidran di sejumlah titik di Solo agar upaya pemadaman lebih efektif saat terjadi kebakaran," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surakarta Sutarjo.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak membakar sampah secara sembarangan karena berpotensi mengakibatkan kebakaran yang lebih besar.

"Temuan kebakaran lahan kosong di kabupaten sebelah itu biasanya karena sisa pembakaran sampah," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta Nico Agus Putranto mengatakan masih terus menyiagakan sejumlah peralatan penanganan bencana, seperti tandon air portabel.

"Sejauh ini belum ada temuan, namun siaga bencana kekeringan masih aktif hingga saat ini. Tim tetap kami siagakan untuk memantau wilayah rawan kekeringan di Solo," katanya.