Jakarta (ANTARA) - Smesco Indonesia berkolaborasi dengan MGID untuk meningkatkan kompetensi pelaku kewirausahaan dan UMKM agar mampu berinovasi dalam memperluas jaringan penjualannya, meskipun tinggal di daerah terpencil.

"Kemampuan berinovasi dalam pemasaran digital dibutuhkan pelaku kewirausahaan UMKM untuk mendongkrak ekspansi usaha di era digital yang semakin hari semakin penuh dengan terpaan informasi," kata Direktur Utama Smesco Indonesia Wientor Rah Mada di Jakarta, Kamis.

Wientor memandang pangkal suksesnya sebuah bisnis yang berkelanjutan bagi pelaku kewirausahaan UMKM, dimulai dari pembekalan pelatihan berkualitas yang solutif.

"Dan MGID merupakan sebuah platform promosi native digital yang membantu UMKM untuk memperkenalkan jenama serta produk mereka kepada audiens aktif yang bertujuan untuk meningkatkan brand awareness, menghasilkan prospek, atau meningkatkan skala trafik kunjungan konsumen pada toko digital," ujarnya.

Wientor menambahkan, pelatihan bagi 50 UMKM dari berbagai kota di Indonesia yang digagas Smesco bersama MGID dalam rangka meningkatkan kemampuan komunikasi digital UMKM kepada konsumen.

"Di sini, peserta akan diajak untuk lebih memahami produknya sendiri, memetakan ulang strategi promosinya dan menganalisis kembali efektivitas kampanye pemasarannya," katanya.

Sebab, lanjutnya, karakteristik pengguna media digital antara satu platform digital dengan platform digital lainnya memiliki spesifik audiensnya masing-masing.

"Karakter pengguna Tik-Tok akan berbeda dengan karakter audiens Facebook dan berbeda karakter dengan audiens pengguna media dot com," ujarnya.

Pada pelatihan kali ini, UMKM diedukasi untuk menciptakan peluang pasar dengan meningkatkan trafik pengunjung, sehingga UMKM mampu menghubungkan konsumen dengan pemahaman produk native ini.

Sementara itu, Regional Sales APAC-MGID Laroslav Dhyskant (Aros) mengatakan, dalam menyeleksi peserta, MGID mengutamakan UMKM harus telah memahami esensi platform digital yang diciptakan untuk tujuan tertentu. Kemudian, UMKM harus memiliki pengetahuan platform digital yang bisa membantu untuk mencapai tujuannya.

Ia menambahkan, segmentasi UMKM di Indonesia bervariasi golongannya. MGID juga harus melihat pelatihan ini ditujukan untuk UMKM yang sudah siap untuk Go Digital kemudian dilatih agar bisa meningkat level ilmu iklan digitalnya.

“Kami mengedukasi para pelaku UMKM supaya mereka mengetahui ada alternatif lain yang bisa membantu mereka (UMKM) untuk bisa mendapatkan uang melalui promosi native, selain berpromosi melalui sosial media seperti Facebook dan Instagram,” kata Aros.

Menurut dia, promosi native merupakan informasi produk yang terlihat alami dengan menyesuaikan desain dan bentuk situs website, ditandai sebagai konten bersponsor yang direkomendasikan oleh penerbit website berbentuk artikel yang sesuai dengan karakteristik audiens.

Baca juga: SMESCO minta agar platform lokapasar berpihak pada SDM lokal
Baca juga: Pemerintah dukung UMKM terlibat dalam pengembangan ekosistem EV
Baca juga: Smesco siapkan Startup Hub yang galang kekuatan multistakeholder