Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen untuk menciptakan ekosistem pertanian berkelanjutan dan terintegrasi di Desa Dieng Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah, melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) bertajuk Ajang Kolaborasi Seluruh Insan (AKSI).


Program sosial yang berfokus pada creating shared value (CSV) tersebut diikuti oleh 100 karyawan perseroan untuk menciptakan ekosistem pertanian berkelanjutan lewat kolaborasi berbasis kompetensi.

“Melalui AKSI, tentunya karyawan tidak hanya bertugas untuk memperoleh pendapatan dan mencari keuntungan tapi juga memperhatikan masyarakat dan lingkungan yang berkaitan dengan bisnis kami,” kata Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pupuk Indonesia Tina T. Kemala Intan dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Ia menuturkan bahwa upaya tersebut sejalan dengan arahan dari Kementerian BUMN untuk memperhatikan dan memberikan manfaat bagi lingkungan, terutama terkait pendidikan dan peningkatan kompetensi masyarakat.

Desa Dieng Kulon dipilih sebagai lokasi target program tersebut karena besarnya potensi produksi pangan lokal, dengan 163 ribu hektare lahan pertanian kentang, 23 usaha pertanian pangan, 593 usaha hortikultura, 99 usaha peternakan, 34 usaha kehutanan, empat usaha perkebunan, dan satu usaha perikanan.

Selain itu, jumlah populasi usia produktif yang mencapai lebih dari 2.000 penduduk pun dapat menjadi penggerak bagi perekonomian lokal jika mampu diberdayakan secara optimal.

Mempertimbangkan hal tersebut, program AKSI yang dilakukan terbagi dalam empat fokus yaitu pertanian, pendidikan, lingkungan, dan sosial.

Program ini tak hanya menargetkan terciptanya dampak positif kepada masyarakat, tapi juga nilai tambah bagi perusahaan melalui kolaborasi dengan 24 stakeholders yang terdiri dari pemerintah, petani, distributor, hingga anak perusahaan guna menciptakan ekosistem yang terintegrasi dengan rantai nilai perusahaan.

Melalui upaya tersebut, para petani dapat meningkatkan produktivitas mereka melalui ketersediaan pupuk di berbagai kios terdekat, hingga pengelolaan limbah organik yang dapat memberikan nilai tambah ekonomi.

Koordinator Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kementerian BUMN Hera Zera berharap program AKSI tersebut dapat direplikasi ke daerah lain.

“Kementerian BUMN mengharapkan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan dapat memberikan dampak positif dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama di bidang pendidikan, lingkungan dan ekonomi. Itu semuanya sesuai dengan kegiatan AKSI,” tuturnya.

Pupuk Indonesia pun menargetkan program AKSI tersebut agar dapat membantu terciptanya kemandirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), serta dapat direplikasi ke daerah-daerah lainnya pada 2025.