Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 150 anggota Dharma Pertiwi dilatih membatik sebagai upaya meningkatkan ketrampilan yang diharapkan bisa menjadi peluang usaha bagi kalangan istri prajurit TNI tersebut.

Pelatihan membatik dipusatkan di Rumoh Malaka Batik Aceh Besar di kawasan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar, Rabu.

Ibu-ibu istri prajurit TNI dari tiga matra tersebut dilatih membatik menggunakan canting dan lilin. Mereka membuat batik tangan mulai dari pembuatan motif, pewarnaan, hingga proses akhir.

Ketua Dharma Pertiwi Daerah R Eva Niko Fahrizal mengatakan pelatihan batik tersebut sebagai upaya meningkatkan ketrampilan dan melestarikan batik sebagai karya khas Bangsa Indonesia.

"Pelatihan ini sebagai upaya memberi keterampilan, juga untuk melestarikan batik, terutama khas Aceh. Kami berharap dari pelatihan ini ibu-ibu dapat melanjutkannya menjadi usaha membantu ekonomi keluarga," katanya.

Baca juga: Peringati Hari Batik Nasional, ASN Kemenag Aceh serentak pakai batik
Baca juga: Wisatawan dan mahasiswa asing belajar membatik di Surabaya

Ia mengatakan selain pelatihan, kehadiran ibu-ibu istri prajurit TNI tersebut juga dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional serta rangkaian memeriahkan Hari Ulang Tahun k-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sementara itu, Neli Mainisah, pengrajin batik Rumoh Malaka Batik, Kabupaten Aceh Besar, mengatakan pelatihan yang diberikan berupa teknik dasar membatik. Ibu-ibu Dharma Pertiwi dilatih membatik tangan menggunakan canting dan lilin.

"Ibu-ibu tersebut membatik tangan membuat sapu tangan. Setelah itu, mereka dilatih hingga proses mewarnai dengan perebusan hingga batik sapu tangan tersebut jadi. Sebagian besar ibu-ibu tersebut ada yang sudah mahir membatik," kata Neli Mainisah.

Baca juga: Dindik Pekalongan ajak 3.000 siswa SD belajar membatik
Baca juga: Delegasi G20 belajar membatik di Sentra Batik Giriloyo Bantul
Baca juga: Peserta SMN NTT belajar membuat batik Jambi