Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memastikan lebih dari 1.000 prajurit TNI di Lebanon yang saat ini bertugas bersama Pasukan Perdamaian PBB UNIFIL dalam keadaan baik.

Militer Israel (IDF) menyerang wilayah Lebanon sejak akhir bulan lalu, kemudian serangan itu meningkat menjadi invasi darat dan serangan udara hingga pusat kota di Beirut pada awal minggu ini.

"Untuk pasukan kita yang ada di Lebanon, masih bertugas seperti biasa. Kondisi mereka alhamdulillah baik," kata Panglima TNI menjawab pertanyaan ANTARA saat ditemui di sela-sela kegiatannya di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Rabu.

Lebih dari 1.000 prajurit TNI saat ini tersebar di beberapa daerah di Lebanon untuk melaksanakan misi perdamaian bersama UNIFIL.

Mereka bertugas di berbagai satuan UNIFIL, di antaranya Maritime Task Force (MTF), Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.

Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sedangkan Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.

Baca juga: Hizbullah laporkan bentrokan langsung pertama dengan pasukan Israel
Baca juga: Spanyol desak PBB intervensi untuk hentikan serangan Israel ke Lebanon


Terkait dengan perang yang meluas sampai Lebanon, Satuan Tugas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-O/UNIFIL pada bulan lalu (10/9) menggelar latihan untuk situasi kedaruratan, yang di dalamnya mencakup simulasi evakuasi menggunakan jalur laut.

Beberapa materi latihan yang diikuti pengawak KRI Diponegoro-365 di Lebanon itu pun mencakup pertahanan pangkalan, antisabotase bawah air, embarkasi/debarkasi, dan perlindungan pasukan (force protection).

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal TNI Hariyanto saat dihubungi bulan lalu (26/9) mengatakan prajurit TNI yang saat ini bertugas bersama Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) siap membantu mengevakuasi warga negara Indonesia di Lebanon pulang ke tanah air.

Hariyanto menjelaskan bahwa TNI telah menyiapkan rencana kontingensi untuk situasi kedaruratan, termasuk di antaranya untuk evakuasi.

Namun, rencana itu perlu mendapatkan izin lebih dulu dari pimpinan UNIFIL, yaitu Force Commander UNIFIL yang sejak 2022 dijabat Letnan Jenderal Aroldo Azàro dari Angkatan Bersenjata Spanyol.

"Untuk evakuasi pengungsi yang berada di dekat perbatasan Israel harus seizin Force Commander UNIFIL, sedangkan untuk penarikan personel TNI sampai saat ini menunggu keputusan Force Commander UNIFIL," kata Kapuspen TNI.