Singapura (ANTARA News) - Membuat kota
yang nyaman untuk ditinggali (liveable) dan berkembang (sustainable)
adalah pekerjaan sulit, kompleks dan penuh tantangan yang membutuhkan
kepemimpinan dan kolaborasi untuk mengubahnya menjadi peluang bagi
kemajuan seluruh masyarakatnya.
Kebijakan terintegrasi multi arah,
masyarakat sipil yang terlibat secara kohesif, interes dan investasi,
solusi keuangan, teknologi dan solusi energi merupakan bidang-bidang
yang perlu dijalankan para pembuat kebijakan.
Demikian kesimpulan sidang pleno yang
dipandu oleh Kepala Perunding untuk Perubahan Iklim, Kementerian Luar
Negeri Singapura, Ambasador Burhan Gafoor dengan tema “Liveable and
Sustainabel Cities: Common Challenges, Shared Solutions, di Marina
Bay Sands Expo and Convention Center Singapura, Selasa.
Kepemimpinan yang visioner yang
mengaplikasikan aneka kemampuan, perencanaan yang hati-hati dan
berkesinambungan menjadi krusial, yang di satu sisi perlu diimbangi
dengan warga negara yang baik dalam keberagaman, dengan tingkat
pemikiran yang tinggi untuk memecahkan problem kemanusiaan secara
kreatif.
Hadir dalam sidang pleno perwakilan dan
pakar dari Bank Dunia, Siemens, Shell dan IBM yang membahas
interkorelasi keenam unsur penting yang menentukan keberadaan
Singapura di tengah arus perkembangan perkotaan dunia.
Dari pembicaraan mereka semakin jelas
dan menjadi contoh nyata bahwa sebetulnya Singapura sendiri menganut
kebijakan yang sudah dijalankan negara-negara maju seperti
Australia dan negara-negara Barat seperti Inggris dan Belanda. Inilah
yang menyebabkan Singapura menjadi maju dan sejajar dengan
negara-negara maju.
Dengan menyerap, mengolah dan
mengembangkan pengalaman negara-negara maju itu, Singapura bisa
menciptakan kota yang smart, kompak dan efisien dari segi pengolahan
limbah, kemudahan transportasi, energi bersih dan pembangunan
demografis. (*)
Singapura mampu ciptakan kota yang smart, kompak dan efisien
3 Juni 2014 23:32 WIB
Bendera Singapura (istimewa)
Pewarta: B. Kunto Wibisono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: