Menurut dia, khusus untuk sekolah di pinggiran perlu dilakukan pengaturan pola pada pendistribusian paket makan siang bergizi mengingat jarak tempuh yang cukup jauh.
Untuk itu, guna mempermudah pendistribusian, Pj wali kota menyarankan supaya pemerintah kota memberdayakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tempatan dalam penyajian makan siang bergizi. Sekaligus juga meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
"Kita bisa berdayakan UMKM di sekitar sini atau masyarakat untuk membantu pemerintah dalam rangka penyiapan makan siang," ujarnya.
Namun demikian secara keseluruhan simulasi kedua ini berjalan lancar dan anak-anak suka dengan menunya. Dengan begitu dia mengaku siap melaksanakan program di sekolah yang berada di tengah kota maupun di kawasan pinggiran.
Sementara terkait petunjuk teknis (juknis) makan siang bergizi, Pj walikota mengatakan masih menunggu pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Presiden terpilih akan dilantik 20 Oktober, kemudian baru disepakati kementerian yang membidangi ini (makan siang bergizi). Nanti kita lihat juknisnya seperti apa. Apakah penganggarannya ada di kementerian langsung, atau koordinasi antara pemda dan provinsi. Intinya, kita mengikuti juknis yang ada," ucapnya.
Baca juga: 50.000 siswa di Tangerang sudah menerima manfaat makan bergizi gratis
Baca juga: Watimpres sebut uji coba makan bergizi berlangsung di 316 sekolah