Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Sarmuji membantah partai-nya melakukan "tukar guling" kursi Ketua MPR RI dengan jatah kursi menteri pada kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.

"Jadi andaikan Golkar banyak dapat menteri, ya itu bukan karena tukar ini, tukar itu, tapi Pak Prabowo mengetahui betul banyak orang di Golkar dalam kategori zaken sebagaimana yang dikehendaki Pak Prabowo," kata Sarmuji di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

Dia menyebut apabila partai-nya mendapatkan banyak kursi menteri pada kabinet mendatang hal itu lantaran Partai Golkar memiliki banyak kader-nya yang merupakan seorang teknokrat.

"Sebetulnya bukan soal ganti-mengganti ya, tapi saya meyakini Pak Prabowo tahu benar kondisi Golkar yang banyak terisi kaum teknokrat, orang yang dalam perjalanan karier politiknya ditempa dalam teknokrasi," ujarnya.

Baca juga: Gerindra inginkan kursi Ketua MPR demi tunjukan keseimbangan politik

Baca juga: Sekjen Golkar tepis kursi Ketua MPR sudah tradisi diisi Golkar


Dia bahkan berharap partai berlambang pohon beringin itu akan mendapatkan kursi menteri lebih dari lima pada kabinet Prabowo-Gibran.

"Saya berdoa lebih (dari 5), tapi kan kami enggak tahu Pak Prabowo maunya berapa, tapi doa saya mudah-mudahan bisa lebih supaya Partai Golkar bisa berkontribusi secara riil kepada masyarakat," kata dia.

Sebelumnya, anggota MPR RI dari Fraksi Gerindra Ahmad Muzani menjawab isu yang menyebut dirinya akan menjadi Ketua MPR RI periode 2024-2029 dengan mengatakan bahwa penentuan pimpinan lembaganya masih berproses.

"Tunggu, semua sedang berproses sehingga semuanya berjalan sesuai dengan mekanisme yang berjalan," kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

Adapun kursi Ketua MPR RI periode 2019-2024 sebelumnya diisi oleh Bambang Soesatyo dari Fraksi Partai Golkar.