Jakarta (ANTARA) - Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (Food and Agriculture Organization/FAO) menyokong pendanaan program Regenerasi Petani di Indonesia dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko dalam konferensi pers peluncuran Regenerasi Petani di Gedung KSP Jakarta, Rabu, menyatakan bahwa Indonesia siap mengimplementasikan konsep tersebut melalui kurikulum pembelajaran bagi para lulusan SMA dan sederajat serta sekolah tinggi.

Baca juga: Mahasiswa UB buat aplikasi untuk tanaman berbasis karakteristik tanah

"Saat ini konsep itu akan diimplementasikan sebuah kurikulum yang dibangun bersama FAO. Itu sangat menarik," ujarnya.

Dalam pernyataannya, Moeldoko menjelaskan bahwa FAO telah menjanjikan bantuan dana senilai Rp7,5 hingga Rp8 miliar per proyek untuk menyelenggarakan program regenerasi pertanian di Indonesia.

Langkah ini diikuti oleh KSP pada Mei 2024 dengan menggelar pertemuan yang melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, FAO, Kementerian Pertanian, dan sejumlah stakeholder terkait guna memperjelas konsep tersebut.

“Konsep tidak hanya membekali generasi muda dengan keterampilan bertani, tetapi juga melibatkan teknologi pertanian cerdas yang dibagi ke dalam beberapa tahap, serta manajemen pascapanen hingga strategi pemasaran,” katanya.

Baca juga: Dispertan Cilacap: Stok pupuk subsidi mencukupi kebutuhan untuk MT I

Moeldoko menambahkan bahwa kurikulum yang dikembangkan bersama FAO ini juga mengajarkan tentang branding dan pengemasan hasil tani. Program ini dinilai dapat menjadi model yang dapat diadopsi oleh negara lain.

Program Regenerasi Tani ini juga akan disinergikan dengan program Kementerian Pertanian yang sudah berjalan.

“Ini bukan program yang berangkat dari nol, melainkan akselerasi dari inisiatif yang sudah ada di Indonesia,” katanya.

Pada sore ini, Moeldoko mengumumkan bahwa KSP akan menandatangani kerja sama dengan FAO dan menyerahkan kelanjutan program tersebut kepada Kementerian Perekonomian untuk diteruskan.

Kerja sama ini diharapkan mampu mempercepat regenerasi petani dan mendukung pembangunan sektor pertanian Indonesia di masa mendatang.

Baca juga: Wamentan: Hari Kesaktian Pancasila momentum layani petani sepenuh hati