Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menangani sebanyak 1.486 pasien yang terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD) selama Januari hingga September 2024, dengan enam orang dilaporkan meninggal dunia.

“Jumlah kasus ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun 2023 yang tercatat sebanyak 728 kasus dengan lima kematian,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon dr Neneng Hasanah, di Cirebon, Rabu.

Ia menjelaskan seluruh pasien sudah menjalani perawatan di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di Kabupaten Cirebon.

Meskipun terdapat kasus kematian akibat DBD, pihaknya memastikan sebagian besar pasien yang dirawat sudah sembuh sehingga diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Baca juga: Kasus DBD tinggi, Pemkab Cirebon intensifkan kader jumantik tiap desa

Neneng mengatakan saat ini Dinkes Kabupaten Cirebon sedang berupaya untuk mencegah adanya pasien baru yang terjangkit DBD.

“Pada bulan September, terdapat 47 kasus, angka ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Meskipun demikian, kami berupaya mencegah adanya kasus baru,” ujarnya.

Untuk mengatasi penyebaran DBD, Dinkes Kabupaten Cirebon telah melakukan berbagai upaya, termasuk pemantauan melalui puskesmas di setiap kecamatan, pemberian obat sampai pelaksanaan fogging di wilayah yang diperlukan.

Baca juga: Dinkes Kota Cirebon catat 164 orang dirawat karena terjangkit DBD

Selain itu, Neneng juga mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan guna menghambat pertumbuhan jentik nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi penyebab utama penularan DBD.

“Kebersihan lingkungan sangat penting untuk mencegah berkembangnya nyamuk. Kami mengimbau masyarakat untuk aktif menjaga kebersihan di sekitar tempat tinggal mereka,” tuturnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar segera melaporkan ke puskesmas terdekat jika ada keluarga maupun kerabat yang menunjukkan gejala DBD, agar dapat segera ditangani.

Baca juga: Dinkes Cirebon sukses tekan angka kasus penderita DBD

“Langkah ini penting untuk mencegah adanya pasien meninggal dunia akibat DBD, karena pasien dapat ditangani secara cepat dan tepat,” ucap dia.