Washington (ANTARA) - Dua warga Israel telah dijatuhi sanksi oleh pemerintah AS karena terlibat dalam kekerasan dan kekacauan di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Menurut Departemen Luar Negeri AS, keduanya adalah Eitan Yardeni, yang digambarkan sebagai pemukim radikal, dan Avichai Suissa, CEO dan direktur Hashomer Yosh, organisasi yang sebelumnya telah diberi sanksi oleh AS.

"Tindakan kedua individu ini telah ikut menciptakan situasi yang menumbuhkan kekerasan dan ketidakstabilan," kata juru bicara Deplu AS, Matthew Miller, dalam sebuah pernyataan pada Selasa.

Departemen itu menuduh Yardeni terlibat dalam sejumlah tindakan kekerasan, termasuk insiden pada akhir 2023 ketika dia bergabung dalam kelompok yang menyerbu kota Palestinaa, Khallet Al Dabaa.

Kepemimpinan Suissa di Hashomer Yosh juga dianggap telah ikut menciptakan iklim permusuhan yang mempengaruhi situasi di Tepi Barat.

Dengan sanksi tersebut, kedua warga Israel itu tidak bisa mengakses properti mereka di AS dan dilarang masuk ke wilayah AS. Warga AS juga dilarang bertransaksi dengan mereka.

"Tujuan utama sanksi bukan untuk menghukum, tetapi untuk mendorong perubahan perilaku yang positif," kata Deplu AS.

Kekerasan oleh pemukim ilegal Israel terhadap warga Palestina kian meningkat sejak 7 Oktober tahun lalu.

Sedikitnya 719 warga Palestina, termasuk 160 anak-anak, telah terbunuh, hampir 6.200 warga lainnya terluka, dan lebih dari 10.900 orang ditangkap di wilayah yang diduduki Israel, menurut data Palestina.

Israel memperkirakan sekitar 720.000 warga Yahudi kini tinggal di permukiman-permukiman ilegal di wilayah pendudukan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.

Masyarakat internasional, termasuk PBB dan AS, menilai permukiman-permukiman itu melanggar hukum internasional.

Eskalasi kekerasan di Tepi Barat terjadi setelah Mahkamah Internasional mengeluarkan opini penting pada Juli, yang menyatakan bahwa pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina tidak sah.

Mahkamah itu juga menuntut Israel untuk meninggalkan semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Pemukim ilegal Israel sita domba dari keluarga Palestina di Tepi Barat
Baca juga: Prancis kecam serangan pemukim Israel ke sekolah dasar di Tepi Barat