Jakarta (ANTARA) - Mahasiswa Warga Negara Indonesia (WNI) yang tengah menuntut ilmu di berbagai universitas di Jerman belajar cara merintis karir di Jerman dengan berguru ke perusahaan semikonduktor terkemuka Texas Instruments Deutschland GmbH yang berlokasi di Freising, Jerman.

Melalui pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin mengatakan sebanyak 10 mahasiswa yang belajar di jurusan terkait industri semikonduktor, seperti teknik elektro, teknik material, dan teknik mesin, didampingi oleh Duta Besar RI Berlin, Arif Havas Oegroseno dalam studi lapangan tersebut.

Rombongan mendengarkan paparan mengenai sepak terjang Texas Instruments langsung dari CEO Texas Instruments Deutschland GmbH (TI) Jerman, Andreas Schwaiger.

Selain mendapat cara merintis karir di TI Jerman, para mahasiswa Indonesia juga diberi kesempatan untuk berkenalan dengan para insinyur dan peneliti muda yang bekerja di TI Jerman untuk membangun jejaring dan berbagi pengalaman.

Melihat antusiasme yang tinggi dari para mahasiswa, TI Jerman mengusulkan agar company visit oleh mahasiswa Indonesia di Jerman ke perusahaan tersebut dilakukan secara teratur sebanyak satu sampai dua kali per tahunnya.

TI Jerman memandang keberadaan sekitar 11.000 mahasiswa dan pelajar asal Indonesia di Jerman sebagai salah satu peluang mendapatkan tenaga kerja terampil untuk membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja yang saat ini terjadi di Jerman.

Menindaklanjuti hal tersebut, KBRI Berlin bersama TI Jerman akan menyusun Memorandum Saling Pengertian untuk menjadi landasan keberlanjutan kerja sama konkret company visit khusus bagi para mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Jerman.

Kunjungan tersebut nantinya tidak terbatas pada jurusan-jurusan teknik saja, namun juga terbuka bagi para mahasiswa yang menggeluti berbagai bidang yang berkenaan dengan pengelolaan perusahaan multinasional, seperti manajemen, komunikasi publik, dan human resources.

KBRI Berlin meyakini peningkatan jumlah SDM Indonesia yang bergerak di bidang semikonduktor di berbagai negara akan mendorong brain circulation yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan industri semikonduktor di Tanah Air.

Menurut kedutaan besar itu, semikonduktor kini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, mulai dari peranti elektronik seperti telepon genggam hingga kendaraan bermotor maupun alat-alat medis digital. Sehingga, tingginya kebutuhan akan produk dari industri semikonduktor, perlu dijawab dengan peningkatan kapasitas nasional Indonesia di industri tersebut.

Baca juga: Mahasiswa UI pamerkan gim pengembangan di Jerman
Baca juga: KBRI Berlin ajak mahasiswa RI tiru fisolofi Ki Hadjar Dewantara
Baca juga: Prabowo ingatkan mahasiswa RI di Jerman kembali setelah selesai studi