Sekjen Golkar tepis kursi Ketua MPR sudah tradisi diisi Golkar
2 Oktober 2024 15:10 WIB
Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia (kedua kanan) didampingi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita (kedua kiri), Sekjen Partai Golkar Muhammad Sarmuji (kedua kanan), Bendahara Umum Partai Golkar Sari Yuliati (kiri) serta jajaran pengurus lainnya menyampaikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (22/8/2024). ANTARA FOTO/Reno Esnir/app/wpa.
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Sarmuji menepis kursi pimpinan MPR RI sudah tradisi diisi dari perwakilan partainya.
"Sebenarnya disebut tradisi itu sesuatu yang berulang kembali terjadi karena ini 'kan sebenarnya belum bisa disebut tradisi juga baru beberapa kali 'kan," kata Sarmuji di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, penetapan pimpinan MPR RI melalui musyawarah dan mufakat.
"Jadi, karena permusyawaratan jadi dimusyawarahkan, dan hasil musyawarah itu bisa sama dengan yang lalu, bisa juga tidak sama dengan yang lalu," ucapnya.
Sarmuji mengaku fraksi partainya masih terus melakukan lobi-lobi terkait dengan penetapan kursi Ketua MPR RI 2024—2029.
Meski demikian, dia menekankan bahwa sesuai dengan ketentuan Undang-Undang MPR, DPR, DPD, DPRD (UU MD3) setiap partai politik di parlemen akan mendapat kursi pimpinan MPR RI.
"Semua partai dapat pimpinan. Untuk pimpinan MPR, sudah terepresentasikan menjadi pimpinan MPR. Itu pasti sudah ada di MD3," katanya.
Baca juga: Ahmad Muzani soal jadi Ketua MPR RI: Tunggu, semua sedang berproses
Baca juga: Gerindra lobi partai politik lain agar Ahmad Muzani jadi Ketua MPR RI
Sarmuji enggan merespons kabar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani akan maju sebagai calon Ketua MPR RI 2024—2029.
"Saya belum bisa sebutkan. Yang jelas nanti akan dimusyawarahkan dan hasilnya nanti kalau sudah kita lihat nanti," ujarnya.
Sekjen DPP Partai Golkar ini juga menepis partainya mengalah sehingga kursi Ketua MPR RI 2024—2029 diisi oleh Ahmad Muzani dari Partai Gerindra.
"Ini urusan negara ya, urusan negara itu bukan rela enggak rela, melainkan urusan ini kita mencari solusi terbaik untuk negara kita. Jadi, kalau kita sudah bicara nasionalisme tentang negara, kita pasti ingin yang terbaik yang dihasilkan permusyawaratan itu," kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyebut sosok yang dipertimbangkan untuk mengisi kursi pimpinan MPR RI merupakan figur senior.
"Yang jelas bahwa pimpinan MPR adalah orang berpengalaman, orang yang berpengalaman sebagai pimpinan AKD (alat kelengkapan dewan), dan juga pernah menjadi pimpinan fraksi," ucap Ace di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.
Sebelumnya, anggota MPR RI dari Fraksi Gerindra Ahmad Muzani menjawab isu menjadi Ketua MPR RI dengan mengatakan bahwa penentuan pimpinan lembaganya masih berproses.
"Tunggu, semua sedang berproses sehingga semuanya berjalan sesuai dengan mekanisme yang berjalan," kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
"Sebenarnya disebut tradisi itu sesuatu yang berulang kembali terjadi karena ini 'kan sebenarnya belum bisa disebut tradisi juga baru beberapa kali 'kan," kata Sarmuji di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, penetapan pimpinan MPR RI melalui musyawarah dan mufakat.
"Jadi, karena permusyawaratan jadi dimusyawarahkan, dan hasil musyawarah itu bisa sama dengan yang lalu, bisa juga tidak sama dengan yang lalu," ucapnya.
Sarmuji mengaku fraksi partainya masih terus melakukan lobi-lobi terkait dengan penetapan kursi Ketua MPR RI 2024—2029.
Meski demikian, dia menekankan bahwa sesuai dengan ketentuan Undang-Undang MPR, DPR, DPD, DPRD (UU MD3) setiap partai politik di parlemen akan mendapat kursi pimpinan MPR RI.
"Semua partai dapat pimpinan. Untuk pimpinan MPR, sudah terepresentasikan menjadi pimpinan MPR. Itu pasti sudah ada di MD3," katanya.
Baca juga: Ahmad Muzani soal jadi Ketua MPR RI: Tunggu, semua sedang berproses
Baca juga: Gerindra lobi partai politik lain agar Ahmad Muzani jadi Ketua MPR RI
Sarmuji enggan merespons kabar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani akan maju sebagai calon Ketua MPR RI 2024—2029.
"Saya belum bisa sebutkan. Yang jelas nanti akan dimusyawarahkan dan hasilnya nanti kalau sudah kita lihat nanti," ujarnya.
Sekjen DPP Partai Golkar ini juga menepis partainya mengalah sehingga kursi Ketua MPR RI 2024—2029 diisi oleh Ahmad Muzani dari Partai Gerindra.
"Ini urusan negara ya, urusan negara itu bukan rela enggak rela, melainkan urusan ini kita mencari solusi terbaik untuk negara kita. Jadi, kalau kita sudah bicara nasionalisme tentang negara, kita pasti ingin yang terbaik yang dihasilkan permusyawaratan itu," kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyebut sosok yang dipertimbangkan untuk mengisi kursi pimpinan MPR RI merupakan figur senior.
"Yang jelas bahwa pimpinan MPR adalah orang berpengalaman, orang yang berpengalaman sebagai pimpinan AKD (alat kelengkapan dewan), dan juga pernah menjadi pimpinan fraksi," ucap Ace di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.
Sebelumnya, anggota MPR RI dari Fraksi Gerindra Ahmad Muzani menjawab isu menjadi Ketua MPR RI dengan mengatakan bahwa penentuan pimpinan lembaganya masih berproses.
"Tunggu, semua sedang berproses sehingga semuanya berjalan sesuai dengan mekanisme yang berjalan," kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024
Tags: