Denpasar (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat mewaspadai potensi gelombang laut tinggi kisaran 2,5-4 meter di sejumlah perairan di Bali, yang diperkirakan terjadi pada 3-5 Oktober 2024.

“Masyarakat, nelayan, dan pelaku wisata bahari, waspadai potensi gelombang tinggi,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.

Berdasarkan analisis BBMKG, kata dia, kondisi itu antara lain disebabkan oleh suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26 derajat hingga 30 derajat Celcius.

Kemudian massa udara basah terkonsentrasi mulai dari lapisan permukaan hingga lapisan 700 milibar atau 3.000 meter.

Baca juga: BMKG: Waspada air pasang laut 2,7-2,8 meter di Kaltim pada 5-7 Oktober

Ada pun prakiraan cuaca wilayah perairan pada 3-5 Oktober 2024, lanjut dia, potensi gelombang laut kategori tinggi yakni 2,5 hingga 4 meter terjadi di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan dan Samudera Hindia selatan Bali.

Sedangkan kecepatan angin diperkirakan mencapai 3-15 knot atau hingga 27 kilometer per jam yang tertiup dari arah timur-tenggara.

Ada pun Selat Bali adalah jalur penyeberangan dari Bali menuju Jawa, kemudian Selat Badung adalah jalur penyeberangan lokal dari Kota Denpasar menuju Pulau Nusa Penida di Kabupaten Klungkung.

Baca juga: BMKG: Gempa dangkal guncang Sukabumi Rabu pagi

Selain itu Selat Lombok adalah jalur penyeberangan dari Bali menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

BBMKG Denpasar menyampaikan kondisi angin dan gelombang laut berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Pengguna perahu nelayan diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, operator kapal tongkang dianjurkan waspada saat angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Sedangkan operator kapal feri diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Baca juga: BMKG: Gerhana Matahari Cincin tak timbulkan dampak di Indonesia