Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menerima pendanaan sebesar 5 juta dolar AS (Rp76,1 miliar) dari Google untuk meningkatkan literasi AI (kecerdasan buatan) di kawasan.

Pendanaan itu menyasar lebih dari 5,5 juta anak muda, pendidik, dan orang tua di 10 negara anggota ASEAN (Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam).

“Melalui kombinasi pelatihan daring dan tatap muka, inisiatif ini berfokus pada pengembangan keterampilan literasi AI yang dibutuhkan untuk berkembang di era digital,” kata President and Chief Investment Officer untuk Alphabet dan Google, Ruth Porat, dalam acara Al Opportunity Southeast Asia Forum di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Rabu.

Porat menjelaskan bahwa para pemuda akan mempelajari dasar-dasar AI dan pemahaman yang lebih dalam tentang implikasi etis dari teknologi tersebut.

Sedangkan para orang tua akan mendapatkan pengetahuan dasar AI dan strategi untuk menumbuhkan literasi AI di rumah.

Lalu, para guru akan menerima alat dan strategi praktis untuk mengintegrasikan AI ke dalam program pelatihan STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika).

Porat menuturkan bahwa Google memandang AI sebagai peluang generasi yang luar biasa karena benar-benar memiliki potensi untuk mengubah keuntungan ekonomi, mengatasi masalah sosial, memajukan sains, dan meningkatkan keamanan di tingkat individu maupun negara.

Dalam rangka mewujudkan empat potensi tersebut, lanjutnya, Google telah melakukan investasi dengan membangun pusat data, region cloud, dan kabel bawah laut di seluruh kawasan.

Perusahaan multinasional AS di bidang teknologi itu terus bekerja keras selama bertahun-tahun untuk menghadirkan infrastruktur internet dan AI ke tengah-tengah masyarakat dan berbagai organisasi yang ada di kawasan Asia Tenggara.

“Kami juga telah membekali jutaan orang di Asia Tenggara dengan keterampilan yang siap untuk AI. Pengumuman hari ini mempertegas dukungan berkelanjutan kami untuk berbagai organisasi yang berdampak sosial, untuk memastikan bahwa transformasi AI bersifat inklusif dan dapat dinikmati semua orang,” ucapnya.

Tak hanya itu, Google juga mengumumkan pemberian hibah sebesar 2 juta dolar AS (Rp30,4 miliar) kepada organisasi non-profit di bidang pertanian, Edu Farmers International Foundation yang berlokasi di Jakarta.

Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan upaya ketahanan pangan bagi 200.000 petani kecil dan keluarga kurang mampu di Indonesia dengan layanan informasi bertenaga AI.

Hadir pada AI Opportunity Southeast Asia Forum, Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn mengatakan hingga saat ini, Google telah menginvestasikan lebih dari 5,4 miliar dolar AS (Rp82,2 triliun) di kawasan ASEAN untuk infrastruktur dan ruang kantor.

Sekjen Kao menjelaskan bahwa hibah terbaru dari Google akan menampilkan kampanye kesadaran AI nasional dan sesi pelatihan untuk pelatih dalam membantu para pendidik mengintegrasikan AI ke dalam kelas dan meningkatkan keterampilan siswa menggunakan konten dari ASEAN Foundation.

“Saya mendesak negara-negara anggota ASEAN untuk memanfaatkan kesempatan ini saat kita membangun ekonomi digital yang kuat sesuai dengan Visi Komunitas ASEAN 2045,” ujarnya.

Baca juga: Sekretariat ASEAN tekankan pentingnya adaptasi cara kerja dengan AI
Baca juga: Airlangga: peluang Indonesia majukan semikonduktor dan AI di Asean
Baca juga: Wamenkominfo: Kolaborasi akan memampukan Indonesia jadi pusat AI ASEAN
Baca juga: Indonesia siap bahas RAM etika AI dengan negara ASEAN dan Asia Pasifik
Baca juga: RI dorong kolaborasi ASEAN-Amerika Latin perkuat kantor KI dengan AI