Samarinda (ANTARA News) - Enampuluh tujuh pekerja bangunan berhasil diselamatkan dalam insiden robohnya bangunan ruko di Perumahan Cenderawasih Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa pagi.

Berbeda dengan pernyataan Kepolisian yang menyebut ada 129 pekerja di dalam ruko tersebut, PMI mengatakan ada 84 orang yang bekerja dalam pembangunan ruko dimaksud.

"Laporan dari saksi sementara ini ada 84 orang yang menjadi pekerja di pembangunan ruko tersebut, dan saat ini baru 67 orang yang berhasil dievakuasi selamat," kata Andri, seorang relawan PMI Samarinda di lokasi kejadian.

Menurut Andri, lima dari korban yang berhasil diselamatkan tersebut telah dirujuk ke rumah sakit terdekat karena mengalami luka dan membutuhkan perawatan medis.

Sementara korban lainnya yang tidak menderita luka parah dievakuasi di posko terdekat.

"Saya juga belum tahu pasti kondisi korban yang di rumah sakit, karena kami masih konsentrasi di lokasi kejadian, karena masih ada korban yang terjebak di reruntuhan gedung," tuturnya.

Menurut data yang dihimpun sementara oleh petugas PMI, ada 14 korban yang belum berhasil diselamatkan dari puing-puing reruntuhan gedung.

Namun Andri menegaskan bahwa data 14 korban tersebut masih belum valid, dan dari keterangan para saksi ada beberapa korban yang tidak diketahui persis keberadaannya, apakah berada di lokasi kejadian atau sedang bepergian.

Para pekerja bangunan tersebut menurut Andri sebagian besar berasal dari daerah Jawa Timur, seperti dari Trenggalek, Kediri, Tulung Agung, dan Ponorogo.

Saat ini proses evakuasi sedang berjalan, petugas gabungan dari aparat kepolisian Poltabes Samarinda, Satpol PP Kota Samarinda, Petugas PMI, dan Balakar kota Samarinda tengah menyisir di sekitar reruntuhan gedung.

Sejumlah alat berat seperti eksavator didatangkan oleh petugas untuk mengangkat puing-puing reruntuhan gedung dan menyelamatkan para korban yang masih terjebak di reruntuhan.