"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait pengawasan tematik yang baru, pengawasan koherensi perencanaan lingkungan hidup, yang akan diterapkan tahun 2025 di seluruh Indonesia," ucapnya di Samarinda, Rabu.
Ia mengatakan pengawasan tersebut nanti akan diawali uji coba melalui kegiatan desk analysis pada Oktober 2024.
Sosialisasi dilaksanakan terhadap seluruh jajaran satuan kerja (satker) KLHK di seluruh Indonesia, yang dilaksanakan secara hibrid pada delapan provinsi yakni Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, dan Papua Barat.
Baca juga: Menteri LHK pastikan pengawasan ketat terkait persetujuan lingkungan
Pengawasan tematik yang selama ini telah dilaksanakan Inspektorat Jenderal (Itjen) KLHK telah memberi perbaikan kepada satker KLHK, kata dia, namun Itjen belum memperoleh gambaran dampak dari pelaksanaan kegiatan satker KLHK terhadap kondisi lingkungan di daerah.
Menurutnya, proyek perubahan ini telah mendapatkan dukungan dari berbagai pengampu kepentingan internal KLHK maupun eksternal.
Baca juga: Gakkum KLHK perkuat pengawasan di Kawasan Taman Nasional Komodo
"Hal ini merupakan upaya strategis dalam tata kelola untuk mendukung reformasi birokrasi pemerintah," ucap Yayuk.
Pihaknya berharap sosialisasi tersebt dipahami dengan baik oleh seluruh klien pengawasan yakni satker KLHK, juga pemangku kepentingan eksternal, sehingga pelaksanaannya pada tahun 2025 lancar, serta target pengawasan yang efektif dan efisien tercapai.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kaltim yaitu Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, Bappeda, serta perwakilan dari 12 satker KLHK Kaltim dan Kaltara, antara lain Kepala Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Lingkungan Hidup, Kepala Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Wilayah Kalimantan, Kepala BPDAS Mahakam Berau, Kepala BPKHTL Wilayah IV Samarinda, Kepala BKSDA Kaltim, serta Kepala BPHL Wilayah XI Samarinda, Kepala Balai Taman Nasional Kutai, Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen LHK Samboja, Kepala Balai Pelatihan LHK Samarinda, Kepala SMK Kehutanan Samarinda, dan Kepala Balai Taman Nasional Kayan Mentarang.
Baca juga: KLHK: Transformasi digital dukung pengelolaan hutan lestari efisien