Baca juga: Kemendikbudristek kemukakan nilai positif MBKM kepada delegasi dunia
"Dengan penerapan yang berbeda, kami harap anak-anak bisa menemukan tujuan hidupnya, karena sebelum masuk ke sekolah ini, kami telah mengatakan kepada para siswa dan orang tuanya untuk menentukan jalan yang ditempuhnya. Itu semua kami lakukan agar anak-anak bisa menjadi mandiri," ujarnya.
Selain konsep "BMW", Agung menyebut sekolah kejuruan yang memiliki empat kompetensi keahlian, yakni hospitality, kuliner, tata busana, dan kecantikan ini juga terbantu dengan transformasi digital pendidikan yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Kini, sekolah yang berdiri di atas lahan seluas 3 hektare tersebut memiliki lebih dari 100 mitra industri yang sesuai dengan keahliannya, untuk menjawab kebutuhan link and match antara sekolah dengan industri.
Sebelumnya, Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PDM) Kemendikbudristek, Iwan Syahril menjelaskan konsep yang diungkapkan oleh Ki Hadjar Dewantara, dimana pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak.
Baca juga: RI kenalkan konsep Ki Hadjar Dewantara dukung transformasi pendidikan
Baca juga: Dunia apresiasi transformasi pendidikan Indonesia dalam GSVI 2024
Untuk diketahui, kunjungan ini merupakan bagian dari rentetan kegiatan GSVI 2024, dimana tidak hanya SMKN 3 Denpasar yang dikunjungi, namun juga SDN 9 Padangsambian, SMPN 3, dan SMAN 3 yang seluruhnya berada di Denpasar.