Jakarta (ANTARA) - Pameran repatriasi 288 benda cagar budaya yang dipulangkan dari Belanda ke Indonesia bakal melengkapi wajah baru Museum Nasional pada 15 Oktober 2024 mendatang, saat pembukaan kembali museum tersebut setelah kebakaran.

“Beberapa koleksi yang tiba hari Jumat (27/9), akan melengkapi sajian pameran repatriasi yang akan hadir pada saat Museum Nasional Indonesia buka kembali. Tata pamer pameran repatriasi juga akan berganti secara berkala dengan durasi pameran selama tiga bulan sekali,” kata Pelaksana Tugas Kepala Indonesian Heritage Agency (IHA) Ahmad Mahendra dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan, tata pamer yang berganti secara berkala tersebut dilakukan agar publik dapat mengetahui lebih dalam narasi masing-masing koleksi yang telah pulang.

“Melalui pilar utama IHA, reimajinasi, Museum Nasional Indonesia berupaya mengoptimalkan fungsi museum tidak hanya menjadi ruang publik yang menarik dari transformasi fisiknya, namun juga menyajikan koleksi di ruang pamer sebagai produk pengetahuan yang mampu merepresentasikan identitas dan kebanggaan bangsa,” ujar dia.

Baca juga: Disbud DKI gelar Pameran Batik Tuban di Museum Tekstil

Baca juga: Museum Nasional sambut kepulangan koleksi lewat Pameran Repatriasi


Menurutnya, sejalan dengan semangat IHA untuk me-reimajinasi warisan budaya, kepulangan koleksi hasil repatriasi akan menjadi bagian dari salah satu program utama pembukaan kembali Museum Nasional Indonesia.

“Pameran ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk melihat langsung artefak-artefak bersejarah yang telah kembali ke tanah air, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran dan apresiasi terhadap perjuangan dan kerja keras Indonesia dalam memulihkan warisan budaya,” ucapnya.

Sementara itu, Penanggung Jawab Unit Museum Nasional Indonesia Ni Luh Putu Chandra Dewi mengemukakan, beberapa koleksi repatriasi yang dipamerkan diantaranya Arca Bhairawa dan Nandi Candi Singosari.

“Beberapa koleksi yang akan turut dipamerkan pada pameran repatriasi 2024 yang pertama kali pada 15 Oktober mendatang diantaranya adalah Arca Bhairawa dan Nandi Candi Singosari dari abad ke-13 Masehi,” tuturnya.

Menurutnya, kepulangan benda-benda cagar budaya ini dan penyajiannya pada pameran repatriasi dan tata pamer Museum Nasional Indonesia nantinya akan memberikan kesempatan bagi publik untuk mempelajari sejarah dan nilai-nilai penting dari warisan budaya sebagai bagian dari penguatan karakter bangsa untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

Penandatanganan kesepakatan repatriasi koleksi dilaksanakan pada 20 September 2024 di Wereldmuseum, Amsterdam, Belanda, oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda Eppo Bruins.

Pengembalian benda-benda bersejarah tersebut meliputi arca Ganesha, arca Brahma, dua arca Candi Singosari, yakni arca Bhairawa dan Nandi serta 284 benda dari koleksi Perang Puputan Badung dan Puputan Tabanan. Koleksi arca Candi Singosari yang dipulangkan kali ini melengkapi repatriasi tahun 2023 yang mencakup arca Ganesha, Mahakala, Durga Mahisasuramardini, dan Nandishwara.

Sebagai ajakan kepada publik, Pameran Repatriasi akan menjadi salah satu sajian utama pada saat Museum Nasional Indonesia buka kembali pada 15 Oktober 2024 dan berlangsung hingga 31 Desember 2024.*

Baca juga: 366 helai batik jadi koleksi museum antropologi terbesar di Austria

Baca juga: Pascakebakaran, Museum Nasional dibuka kembali pada 15 Oktober 2024