Jakarta (ANTARA) - Calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta nomor urut 3, Rano Karno memperjelas pandangannya soal penambahan pemain naturalisasi pada Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Rano menegaskan, dirinya hingga kini mendukung Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menarik pemain keturunan Indonesia dalam timnas. Hanya saja, menurut Rano, perlu ada mekanisme yang diperhatikan.

"Cuma memang proses naturalisasi itu harus ada mekanismenya, tidak harus langsung diterima," kata Rano di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa.

Hal ini mengingat saat Rano masih menjabat sebagai Anggota Komisi X DPR RI dua tahun lalu, dirinya sempat meminta adanya pembatasan naturalisasi pada pemain sepak bola di timnas.

"​​​​​​Naturalisasi itu diperlukan karena memang memerlukan menghadapi 'event' yang lebih tinggi," katanya.

Baca juga: Dirjen AHU: 36 atlet asing dinaturalisasi sejak 2010
Saat masih di Komisi X DPR RI, Rano menekankan jangan sampai penambahan pemain naturalisasi menghalangi kesempatan para pemain muda asal Indonesia untuk ikut bertanding.

"Memang waktu itu saya memberikan catatan, tolong tetap dong, anak-anak kita jangan putus, untuk juniornya kan" ujar Rano.

Selain itu, Rano menegaskan Indonesia memang membutuhkan pemain naturalisasi untuk meningkatkan prestasi timnas di laga internasional.

"Alhamdulillah sekarang U17 bagus, U20 bagus. Itu sebetulnya adalah cikal bakal dari naturalisasi yang memang diciptakan. Yang luar biasa sebetulnya anak-anak naturalisasi ini, kecintaan dia terhadap Indonesia jauh lebih hebat," kata Rano.

Baca juga: Pram-Doel prediksi Timnas akan menang melawan Australia
Calon wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 3, Rano Karno usai diskusi bersama Jakarta Adalah Kita (JAK) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2024). (ANTARA/Siti Nurhaliza)
Sebelumnya, Rano Karno saat masih menjabat Anggota Komisi X DPR RI pernah meminta Ketua Umum PSSI yang saat itu dijabat Mochamad Iriawan, untuk tidak terlalu banyak menaturalisasi pemain sepak bola. Rano mengkhawatirkan pemain muda Indonesia tidak bisa bersaing untuk masuk timnas.
Hal itu disampaikan Rano dalam rapat kerja Komisi X dengan agenda pemohonan naturalisasi Shayne Pattynama di Jakarta pada Selasa, 8 November 2022.

Bagi Rano, Indonesia harus memiliki kesempatan karena mempunyai pemain-pemain yang potensial.

Baca juga: Piala Kemerdekaan diharapkan dorong generasi muda lebih bersemangat
Rano juga berniat membuat pembinaan anak untuk generasi sepak bola sejak dini untuk menanamkan jiwa pemain, seperti mengadakan Sekolah Sepak Bola (SSB).

"Saya lebih akan membuat pembinaan anak-anak lebih bagus dari sekarang karena bagaimana mungkin kita bisa mendapat hasil baik tanpa menanam dari kecil itu filosofisnya," ujar Rano.

Rano juga mengaku dulu pernah mempunyai SSB bernama "SSB Si Doel":yang bertahan hingga tiga tahun di Kuningan, Jakarta Selatan.

"Saya pernah punya SSB namanya 'SSB Si Doel' itu dulu sampai tiga tahun di Kuningan. Cuma ya jujur SSB ya maaf kemampuan sendiri memang biaya besar," katanya.

"Sewa lapangan berapa, sementara SSB anak berlatih tidak bisa. Jadi orientasi bisnis itu harus menjadi bagian dari CSR," kata Rano.