Jakarta (ANTARA News) - Hashim S.Djojohadikusumo, adik kandung Prabowo Subianto, mengklaim telah menggelontorkan uang senilai Rp52,5 miliar untuk membiayai kampanye Joko Widodo yang biasa disapa Jokowi dalam bursa Pemilihan Gubernur DKI Jakarta beberapa tahun silam.

"Yang membiayai kendaraan kampanye Jokowi itu saya 90 persen. Saya hitung 52,5 miliar (rupiah) keluar dari kantong saya," kata Hashim di sela-sela diskusi bertajuk Gereja Mendengar Visi-Misi Capres 2014 yang diselenggarakan Persatuan Gereja Indonesia (PGI) di Jakarta, Senin.

Hashim menyebut kala itu Jokowi mendatanginya satu-dua kali dalam seminggu selama dua-tiga bulan. Menurut Hashim waktu itu Jokowi mengatakan hanya Hashim lah yang bisa membantu dukungan pendanaan kampanye.

"Jadi saya sudah dibohongi Joko Widodo selama satu setengah tahun ini. Ini kenyataan, Demi Tuhan Yesus Kristus, cuma demi tuhan saya mengatakan ini," tegas Hashim dengan nada tinggi.

Seluruh pernyataan Hashim itu dilontarkannya karena Hashim menilai juru bicara kubu Jokowi-JK yakni Luhut Pandjaitan yang hadir dalam diskusi itu telah menyerang Prabowo Subianto.

Luhut dalam diskusi itu menyatakan Indonesia harus dipimpin presiden yang tidak temperamental. Meskipun Luhut tidak menyebut langsung Prabowo temperamental, tapi Hashim tetap mengatakan Luhut menyerang kakak kandungnya.

"Karena sudah ada yang memulai menyerang karakter, jadi saya juga mau mulai berbicara mengenai karakter orang," kata Hashim.

Hashim lalu menyebut yang membawa Jokowi ke Jakarta (menuju kontestasi Pilgub) adalah Prabowo.

Prabowo, kata Hashim, meyakinkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk mendukung Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta.

PGI menggelar diskusi bertajuk "Gereja Mendengar Visi-Misi Capres 2014" untuk mengetahui secara jelas visi dan misi pasangan capres-cawapres yang ada saat ini.

Ketua Umum PGI Andreas mengharapkan paparan visi-misi itu dapat memberikan pemahaman bagi umat kristiani untuk selanjutnya menggunakan hak pilihnya secara bebas.