Jakarta (ANTARA) - Museum Nasional Indonesia (MNI) menyambut kepulangan sebanyak 288 benda cagar budaya Indonesia dari Belanda melalui sebuah Pameran Repatriasi. Pelaksana Tugas Kepala Indonesian Heritage Agency (IHA) Ahmad Mahendra dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan, beberapa koleksi yang tiba pada Jumat (27/9) melengkapi sajian Pameran Repatriasi yang hadir pada saat "MNI Buka Kembali" pada 15 Oktober 2024 dan berlangsung hingga 31 Desember 2024.

Adapun penandatanganan kesepakatan repatriasi koleksi dilaksanakan pada 20 September 2024 di Wereldmuseum, Amsterdam oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Hilmar Farid serta Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda Eppo Bruins.

Pengembalian benda-benda bersejarah ini meliputi arca Ganesha, arca Brahma, dua arca Candi Singosari, yakni arca Bhairawa dan Nandi serta 284 benda dari koleksi Perang Puputan Badung dan Puputan Tabanan.

Baca juga: Kementerian Kominfo sebut museum harus beradaptasi dengan zaman
Koleksi arca Candi Singosari yang dipulangkan kali ini melengkapi repatriasi tahun 2023 yang mencakup arca Ganesha, Mahakala, Durga Mahisasuramardini dan Nandishwara.

Pengiriman koleksi benda cagar budaya dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, yang tiba hari ini, terdiri dari 84 koleksi, termasuk empat
arca dan 80 benda koleksi lainnya.
Sementara itu, pengiriman tahap kedua sedang dalam proses penjadwalan.

Repatriasi ini merupakan bagian dari kerja sama kebudayaan Indonesia dan Belanda yang diinisiasi melalui Nota Kesepahaman (MoU) pada tahun 2017, dengan tujuan tidak hanya memulangkan artefak-artefak penting, tetapi juga memperdalam pemahaman mengenai sejarah peradaban Nusantara.

Ahmad menuturkan sejalan dengan semangat IHA untuk mereimajinasi warisan budaya, kepulangan koleksi hasil repatriasi akan menjadi bagian dari salah satu program utama "MNI Buka Kembali".

Baca juga: Pascakebakaran, Museum Nasional dibuka kembali pada 15 Oktober 2024
Penanggung Jawab Unit Museum Nasional Indonesia Ni Luh Putu Chandra Dewi mengemukakan bahwa kepulangan benda-benda cagar budaya ini dan penyajiannya pada Pameran Repatriasi akan memberikan kesempatan bagi publik untuk mempelajari sejarah dan nilai-nilai penting dari warisan budaya.

Hal ini sebagai bagian dari penguatan karakter bangsa untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Lalu, sebagai ajakan kepada publik, Pameran Repatriasi akan menjadi salah satu sajian utama pada saat "MNI Buka Kembali".