Pramono mengatakan, penanganan banjir tentunya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dia menjelaskan banjir terbagi menjadi tiga, yakni dari atas (hulu), banjir lokal karena saluran dan sebagainya serta banjir karena rob.
Adapun di kawasan Jakarta Selatan dinilainya karena penyebabnya masalah lokal mulai dari sungai yang tidak digali, saluran mampet dan arus aliran terbilang cepat. "Masalah lokal yang seperti ini harus ditangani nggak bisa dibiarkan," tegasnya.
Baca juga: Pramono bakal tingkatkan kuota sekolah swasta gratis
Baca juga: Pramono Anung bertemu Anies dan Ahok jelang debat Pilkada DKI Jakarta
Dia pun menyoroti sebenarnya yang menjadi masalah serius yakni banjir rob yang terjadi di tepi pantai, karena permukaan air laut yang lebih tinggi dari daratan pesisir pantai.Baca juga: Pramono bakal tingkatkan kuota sekolah swasta gratis
Baca juga: Pramono Anung bertemu Anies dan Ahok jelang debat Pilkada DKI Jakarta
"Bagi saya yang menjadi serius sebenarnya banjir karena rob sehingga air turun dari atas, nggak bisa keluar," ujarnya.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan tanggul pantai Jakarta dapat selesai pada tahun 2025.
Pembangunan tanggul tersebut bertujuan melindungi masyarakat yang berada di pantai utara Jakarta agar tidak mengalami rob terus menerus.
Pada tahun 2019-2024 telah dibangun tanggul sepanjang 8,27 kilometer (km). Total keseluruhan panjang tanggul yang akan dibangun adalah 14,45 km. Saat ini sepanjang 1,6 km sedang dikerjakan.
Baca juga: Pramono nilai pembubaran diskusi di Kemang sebagai aksi premanisme
Baca juga: Pramono nilai pembubaran diskusi di Kemang sebagai aksi premanisme