Denpasar (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI mengemukakan nilai positif program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) kepada delegasi internasional pada ajang Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024.

Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Kompetensi dan Manajemen Pramoda Dei Sudarmo dalam gelaran GSVI 2024 di Denpasar, Selasa menjelaskan program MBKM merupakan upaya matchmaking yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat berguru langsung kepada praktisi-praktisi terbaik di industri. "Pendekatan ini memberikan percepatan akses mahasiswa pada kemampuan berstandar tinggi (high-standard skills)," katanya.

Hingga saat ini, Dei mengungkapkan lebih dari dua juta mahasiswa sudah berpartisipasi pada kesempatan belajar di luar kampus melalui kebijakan Kampus Merdeka sejak 2020.

Langkah ini, kata dia, menjadi salah satu solusi untuk memberi pengetahuan berbasis pengalaman dan meningkatkan daya saing bagi lebih dari 9,8 juta mahasiswa Indonesia yang tersebar dalam 32.592 program studi di 4.356 institusi perguruan tinggi.

"Dengan kompleksitas jumlah dan skala tersebut yang didukung dengan platform Kampus Merdeka, pelaksanaan kebijakan ini tidak hanya mencocokkan kebutuhan antara mahasiswa dan industri, melainkan juga memungkinkan mahasiswa dapat mendaftar pada program yang diminati secara langsung. Sementara universitas simultan turut memantau kemajuan dan hasil dari para mahasiswa," jelas Dei.

Baca juga: Interaksi aktif mahasiswa-siswa efektif dukung program kampus mengajar
Baca juga: Kampus Merdeka Fair 2024 kuatkan gerakan MBKM mandiri
Dei mengungkapkan tantangan lainnya pada pendidikan tinggi yang dipaparkan adalah kebutuhan anggaran dan sumber daya riset kampus yang terbatas.

Menyikapi hal ini, ia menyebut pihaknya telah menggagas Kedaireka.id, platform pertama dan terbesar di Indonesia yang memberikan kesempatan bagi universitas, industri dan pemerintah untuk berkolaborasi dalam menciptakan inovasi-inovasi melalui berbagai riset.

Lebih lanjut, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di level pendidikan tinggi, Kemendikbudristek juga memfasilitasi perguruan tinggi ternama dunia untuk membuka kampus di Indonesia, dengan syarat harus berkolaborasi dengan fakultas-fakultas lokal.

Dei mengungkapkan survei yang dilakukan kepada sekitar 12.000 mahasiswa yang mengikuti program MBKM membuktikan bahwa waktu menunggu pekerjaan mahasiswa meningkat secara signifikan, mendapatkan pekerjaan lebih cepat, serta mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

"Jadi, inilah yang kita lakukan. Dengan regulasi dan kesempatan yang ada, Kampus Merdeka sudah diikuti lebih dari 2,5 juta mahasiswa," tutur Pramoda Dei Sudarmo.

Baca juga: Kemendikbudristek: MBKM lahirkan lulusan sesuai kebutuhan masa depan
Baca juga: Ahli: Kampus Merdeka membawa semangat bebas kembangkan minat mahasiswa
Baca juga: Nadiem: Merdeka Belajar upaya kembalikan marwah pendidikan RI