Jakarta (ANTARA) - Wajah Jakarta kini merupakan hasil dari proses panjang penerapan inovasi di berbagai sektor, seperti transformasi transportasi publik, penataan kota dan permukiman hingga pelayanan publik berbasis digital.

"Dalam 20 tahun terakhir, transportasi massal di Jakarta berkembang pesat dengan tersedianya BRT, LRT dan MRT. Jalur Transjakarta menjadi sistem BRT terpanjang di dunia dengan panjang lebih dari 537 kilometer," kata Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah DKI Jakarta Sigit Wijatmoko di Jakarta, Selasa.

Dari sisi permukiman, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menata 80,39 persen area kumuh dan membangun 36.553 unit rumah layak huni. Ini dilakukan guna menunjang kehidupan yang layak huni.

Beragam infrastruktur tersebut turut menunjang pertumbuhan ekonomi Jakarta yang tercatat stabil dengan rata-rata 5,2 persen per tahun sejak 2010 dan menjadikan Jakarta sebagai penggerak utama ekonomi nasional.

Baca juga: Jakarta tingkatkan inovasi untuk wujudkan visi jadi kota global

Namun, kata dia, di tengah berbagai kemajuan, Jakarta masih menghadapi berbagai tantangan yang perlu segera diatasi seperti kemacetan, banjir, kesenjangan sosial, pengelolaan sampah dan polusi udara.

Untuk itulah, menurut dia, dibutuhkan gagasan dan inovasi dari berbagai pihak sebagai salah satu modal untuk menjawab tantangan tersebut.

Di sisi lain, inovasi dan riset juga menjadi salah satu indikator dari kota global yang menjadi visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Khusus Jakarta Tahun 2025-2045.

Dari beragam indikator kota global, dia berpendapat Jakarta perlu meningkatkan kapasitas riset dan inovasi yang baik dan berkelanjutan.

Baca juga: Jakpus beri beragam pelatihan UMKM untuk songsong kota global

Guna mewujudkannya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan berbagai inisiasi di antaranya dengan menyelenggarakan "Jakarta Innovation Days (JID)", "Future City Hub" serta "Jakarta Innovation Awards" secara berkala setiap tahun.

"Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan mulai dari unsur pemerintah, pelaku usaha, akademisi maupun masyarakat untuk bergerak bersama menuju masa depan melalui pengembangan ekosistem riset dan inovasi," kata dia.

Sigit menambahkan, dalam perjalanan menuju kota global, pembangunan Jakarta juga harus memperhatikan tren global seperti penggunaan teknologi "Internet of Things" (IoT) dan kecerdasan buatan (AI).

Selain itu urbanisasi global yang akan meningkatkan jumlah penduduk Jakarta dengan proyeksi 11 juta jiwa pada tahun 2045.