Nilai ekspor April turun 5,92 persen
2 Juni 2014 16:17 WIB
Aktivitas bongkar muat barang di terminal petikemas Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (3/10). Nilai total ekspor Indonesia menurun pada April 2014. (ANTARA FOTO/Dewi Fajriani)
Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai total ekspor periode April 2014 mencapai 14,29 miliar dolar AS atau turun 5,92 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan turun 3,16 persen dibandingkan nilai ekspor pada kurun yang sama tahun lalu.
"Penurunan ekspor terutama dipicu anjloknya nilai ekspor komoditas nonmigas sebesar 7,09 persen, sementara ekspor migas turun 0,35 persen," kata Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Senin.
Menurut Suryamin, pada periode April 2014 nilai ekspor nonmigas mencapai 11,66 miliar dolar AS atau turun 7,09 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan turun 5,26 persen dibanding bulan April tahun lalu.
Penurunan ekspor nonmigas April 2014 terutama dipicu oleh merosotnya ekspor komoditas lemak dan minyak hewani/nabati sebesar 45,02 persen menjadi 1,119 miliar dolar AS.
Selama periode tersebut, volume ekspor komoditas itu juga merosot 47,61 persen dari 2,38 juta ton menjadi hanya 1,25 juta ton.
"Pada golongan barang ini, penurunan juga dikontribusi merosotnya ekspor minyak kelapa sawit mentah yang turun dari 8,27 juta ton menjadi 7,52 juta ton," ujar Suryamin.
Komoditas nonmigas lainnya yang nilai ekspornya turun yaitu bahan bakar mineral yang tergerus 9,7 persen dari 2,07 miliar dolar AS menjadi 1,86 miliar dolar AS.
"Pada komoditas ini, penurunan ekspor karena dampak diberlakukannya Undang-Undang Minerba yang melarang ekspor mineral," ujarnya.
Sementara ekspor komoditas perhiasan/permata nilainya turun 23,15 persen dari 441,7 juta dolar AS menjadi 339,4 juta dolar AS. Volume ekspornya juga turun dari 144,6 juta ton menjadi hanya 139,42 juta ton.
Ekspor migas juga merosot akibat penurunan ekspor minyak mentah sebesar 26,71 persen menjadi 639,8 juta. Sementara ekspor hasil minyak meningkat 18,31 persen menjadi 403 juta dolar AS dan ekspor gas naik 11,32 persen menjadi 1,59 miliar.
"Penurunan ekspor nonmigas jauh lebih besar dibanding ekspor migas," ujarnya.
"Penurunan ekspor terutama dipicu anjloknya nilai ekspor komoditas nonmigas sebesar 7,09 persen, sementara ekspor migas turun 0,35 persen," kata Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Senin.
Menurut Suryamin, pada periode April 2014 nilai ekspor nonmigas mencapai 11,66 miliar dolar AS atau turun 7,09 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan turun 5,26 persen dibanding bulan April tahun lalu.
Penurunan ekspor nonmigas April 2014 terutama dipicu oleh merosotnya ekspor komoditas lemak dan minyak hewani/nabati sebesar 45,02 persen menjadi 1,119 miliar dolar AS.
Selama periode tersebut, volume ekspor komoditas itu juga merosot 47,61 persen dari 2,38 juta ton menjadi hanya 1,25 juta ton.
"Pada golongan barang ini, penurunan juga dikontribusi merosotnya ekspor minyak kelapa sawit mentah yang turun dari 8,27 juta ton menjadi 7,52 juta ton," ujar Suryamin.
Komoditas nonmigas lainnya yang nilai ekspornya turun yaitu bahan bakar mineral yang tergerus 9,7 persen dari 2,07 miliar dolar AS menjadi 1,86 miliar dolar AS.
"Pada komoditas ini, penurunan ekspor karena dampak diberlakukannya Undang-Undang Minerba yang melarang ekspor mineral," ujarnya.
Sementara ekspor komoditas perhiasan/permata nilainya turun 23,15 persen dari 441,7 juta dolar AS menjadi 339,4 juta dolar AS. Volume ekspornya juga turun dari 144,6 juta ton menjadi hanya 139,42 juta ton.
Ekspor migas juga merosot akibat penurunan ekspor minyak mentah sebesar 26,71 persen menjadi 639,8 juta. Sementara ekspor hasil minyak meningkat 18,31 persen menjadi 403 juta dolar AS dan ekspor gas naik 11,32 persen menjadi 1,59 miliar.
"Penurunan ekspor nonmigas jauh lebih besar dibanding ekspor migas," ujarnya.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014
Tags: