Kudus (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, segera memetakan tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Kudus yang rawan terjadi bencana alam, kemudian mencari alternatif tempat yang lebih aman pada musim hujan.

"Kami akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan berbagai pihak, salah satunya BPBD Kudus guna mengetahui TPS yang berada di daerah rawan bencana alam," kata Ketua KPU Kabupaten Kudus Ahmad Amir Faisol di Kudus, Rabu.

Beberapa waktu lalu, kata dia, memang sudah ada langkah antisipasi terhadap TPS yang berada di daerah rawan banjir.

Ahmad mengatakan bahwa pihaknya akan mencarikan alternatif tempat yang lebih aman dari potensi bencana alam, mengingat pada hari-H pemungutan suara, 27 November 2024, memasuki musim hujan.

"Antisipasinya selain potensi bencana banjir, juga bencana tanah longsor dan lainnya," kata Ahmad.

Baca juga: Pj. Gubernur Jateng: Pemilu 10 desa di Demak ditunda karena banjir
Baca juga: Warga Demak tetap antusias mencoblos meskipun masih terdampak banjir

Ia lantas menyebut lokasi yang berada di daerah rawan tanah longsor seperti Desa Menawan dan Rantau. Sementara itu, daerah rawan banjir seperti Desa Jetis, Goleng, Dukuh Karangrowo, dan Payaman.

Kepala BPBD Kudus Mundir menyatakan siap berkoordinasi soal lokasi TPS di daerah rawan bencana.

Akan tetapi, kata Mundir, berdasarkan pengalaman Pemilu 2024 yang juga bertepatan musim hujan, tidak ada TPS yang harus pindah lokasi.

Meskipun demikian, kata dia, langkah antisipasi memang bisa dilakukan oleh KPU Kabupaten Kudus dengan menyediakan lokasi alternatifnya.

Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada 2024 di Kabupaten Kudus sebanyak 642.405 orang yang tersebar di 1.160 TPS, 132 desa/kelurahan.