Pamekasan (ANTARA) - Perusahaan media membantu pemerintah mendistribusikan bantuan air bersih ke desa-desa yang terdampak kekeringan guna meringankan beban warga di wilayah itu.

Salah satunya, seperti yang dilakukan oleh perusahaan media massa elektronik, yakni Radio Swara Karimata FM di Pamekasan Jawa Timur, Selasa.

Radio yang mengudara pada frekuensi 103,3 FM ini bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) mendistribusikan bantuan air bersih ke Desa Baddurih Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

"Desa Baddurih ini merupakan satu dari tiga desa yang menjadi sasaran bantuan pendistribusian air bersih kerja sama antara radio Karimata FM dengan PMI Pamekasan, di hari pertama," kata General Manajer Radio Karima FM Samsul Arifin di sela-sela kegiatan itu.

Dua desa lainnya masing-masing Desa Larangan Tokol Kecamatan Tlanakan, dan Desa Jarin Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

Sedangkan di hari kedua, pendistribusian akan menyasar empat lokasi lainnya, termasuk Desa Baddurih Kecamatan Pademawu, serta dua pondok pesantren dan beberapa titik yang membutuhkan.

Selain dalam rangka meringankan beban warga terdampak kekeringan di Kabupaten Pamekasan, kegiatan itu juga sebagai bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-35 Radio Karimata FM.

Warga yang menjadi sasaran bantuan air bersih ini mengaku senang dengan kegiatan bakti sosial yang digelar oleh perusahaan media massa elektronik di Kabupaten Pamekasan itu.

Seperti yang disampaikan seorang ibu rumah tangga di Dusun Tengah 1, Desa Larangan Tokol Pamekasan, Hatin.

“Kami sangat berterima kasih kepada Radio Karimata FM atas bantuan air bersih ini. Di saat kami kesulitan, bantuan ini sangat berarti bagi kami,” katanya dengan nada gembira.

Kegiatan distribusi air bersih ini diharapkan menjadi momentum bagi Radio Karimata FM untuk terus berkontribusi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama di wilayah Pamekasan yang sering dilanda kekeringan saat musim kemarau.

Menurut data BPBD Pemkab Pamekasan, jumlah desa yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih pada musim kemarau kali ini sebanyak 75 desa, tersebar di 10 kecamatan.

"Jumlah desa yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih kali ini bertambah dibanding tahun lalu yang hanya 72 desa," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Pemkab Akhmad Dhofir Rosidi.

Jenis kekeringan yang terjadi di Pamekasan selama ini ada dua, yakni kekeringan langka dan kekeringan kritis.

Kekeringan kritis terjadi karena pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan air bersih sejauh tiga kilometer bahkan lebih.

Sementara yang dimaksud dengan kering langka, kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter saja per orang per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat sekitar 0,5 kilometer hingga tiga kilometer.