Surabaya (ANTARA) - Direktur Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut elektabilitas Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa serta Emil Elestianto Dardak menembus angka 61,2 persen.
"Ada sejumlah faktor, mulai dari kepuasan publik hingga sumbangan elektoral dari pendukung Emil Elestianto Dardak," kata Burhanuddin Muhtadi dalam keterangan diterima di Surabaya, Selasa.

Burhanuddin menjelaskan dalam simulasi enam nama Cagub Jatim, elektabilitas Khofifah di angka 52,0 persen., disusul Tri Rismaharini di angka 22,8 persen, kemudian Emil Dardak di angka 7,2 persen. Lalu ada nama Lukmanul Khakim di angka 1,3 persen, Luluk Nur Hamidah 1,0 persen, Gus Hans 0,7 persen.

Ketika simulasi dikerucutkan tiga nama, elektoral Khofifah menguat di angka 60,9 persen, Risma 26,9 persen, dan Luluk Nur Hamidah di angka 1,8 persen.

"Ketika simulasi tiga nama cagub Jatim, nama Khofifah melejit setelah Emil Dardak kita keluarkan dalam simulasi. Hasilnya pendukung Emil dengan sendirinya memilih Khofifah dari sebelumnya elektabilitas Khofifah di kisaran 50 persen, langsung kumpul ke Khofifah di angka 60 persen," kata Burhanuddin.

Burhanuddin menyebut Emil menjadi cawagub dengan sumbangsih elektoral terbesar ke Cagub Jatim 2024. Alhasil, dalam simulasi berpasangan, Khofifah-Emil menembus angka 61,2 persen.

Baca juga: Pengamat: Elektabilitas Khofifah-Emil sulit dikejar dua pasangan lain

Baca juga: Menko Polhukam: Jatim daerah dengan kerawanan rendah saat pilkada

Baca juga: Tiga srikandi akan beradu gagasan untuk membangun Jawa Timur
"Di antara cawagub yang relatif sudah punya kontribusi elektoral cukup lumayan adalah Emil Dardak di angka 7,2 persen (survei top of mind). Dia punya kontribusi, jadi bukan hanya kekuatan elektoral personal Khofifah yang sementara ini mengungguli nama-nama lain, tapi wakilnya yakni Emil punya kontribusi yang lumayan. Nama lain belum cukup kontribusi," ujarnya.

Tingginya elektoral Khofifah-Emil, lanjut Burhanuddin, juga dipengaruhi oleh responden yang menyatakan sudah ada bukti nyata hasil kerja dari Khofifah-Emil di Jatim. Selain itu, Khofifah-Emil dinilai berpengalaman di pemerintahan, perhatian ke rakyat, dan bersih dari praktik KKN.

Dalam survei Indikator Politik simulasi tiga pasangan calon elektabilitas Khofifah-Emil di angka 61,2 persen. Kemudian disusul Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta 26 persen.

Selanjutnya Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim 2,2 persen. Sementara ada 0,5 persen responden memilih golput, dan 10,2 persen responden tidak menjawab.

Survei Indikator Politik dilakukan pada 9-14 September 2024 dengan jumlah responden sebanyak 1.000 orang warga Jawa Timur. Survei ini memiliki margin of error di angka 3,2 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.