Denpasar (ANTARA) - Indonesia berbagi praktik baik dalam bidang transformasi pendidikan melalui ajang Gateways Study Visit Indonesia (GSVI) 2024 yang mempertemukan Indonesia dengan 56 peserta berasal dari 20 negara dan sembilan organisasi internasional.

Sejumlah praktik baik transformasi pendidikan Indonesia dikemukakan Kepala SDN 066 Pekkabata, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat Erniwati dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Kholid.

"Hadirnya teknologi yang dibawa bersama Program Merdeka Belajar itu, terutama terkait Rapor Pendidikan, saya bisa katakan rapor itu kompas buat saya, penunjuk arah, itu saya rasakan saat itu," kata Erniwati dalam diskusi pada ajang GSVI 2024 di Denpasar, Selasa.

Sebelum adanya transformasi pendidikan, ia mengungkapkan tata kelola sekolah yang dilakukannya selama ini bisa dikatakan tidak merepresentasikan tujuan selama setahun ke depan, akibat ketiadaan data yang sesuai untuk menentukan kebijakan yang sesuai.

Melalui platform Rapor Pendidikan yang menjadi bagian dari transformasi pendidikan Indonesia itu, ia menyebut saat ini mampu melihat capaian sekolah berdasarkan data, yang membantu dalam menentukan kebijakan untuk memperbaiki dan mengembangkan sekolah yang dipimpinnya.

"Ketika kembali ke Rapor Pendidikan, kami jadi mengetahui suatu kasus berdasarkan data, ini loh capaian anak didik saya yang perlu diperbaiki," ujarnya.

Baca juga: Humaniora kemarin dampak gempa Sigi hingga peluncuran ARKAS 4

Dia juga mengakui dampak baik dari transformasi pendidikan juga didapatkan melalui Program Merdeka Mengajar di mana platform tersebut memiliki banyak fitur yang memudahkan guru untuk mengajar serta bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan masing-masing.

"Ada hal yang membuat saya tersentuh, biasanya ketika guru-guru berbicara di depan tentang hal umum, seperti keluarganya, anaknya, dan lain-lain. Tapi, semenjak adanya transformasi ini, sekarang tidak lagi. Sekarang para guru membicarakan bagaimana implementasi PMM (Program Merdeka Mengajar), bagaimana prestasi anak didik," ujarnya.

Kepala Disdikbud Kabupaten Pekalongan Kholid mengungkapkan transformasi pendidikan tidak hanya dirasakan manfaatnya di lingkungan satuan didik, namun juga bidang penyelenggara pendidikan.

Sebelum adanya transformasi pendidikan, ia memaparkan, wilayahnya yang terdiri atas pegunungan, pedesaan, dan pesisir pantai menyulitkannya dalam mengoordinasikan satuan pendidikan, hingga laporan pembelanjaan yang membutuhkan waktu hingga satu bulan untuk diaudit.

"Setelah ada teknologi ARKAS (Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah), proses yang semula manual dan panjang kini satuan pendidikan sudah jadi satu kesepahaman. Dampaknya luar biasa, sekarang kita bisa cepat mengetahui permasalahan. Pelaporan hanya perlu satu hari. Ini dampak kami rasakan betul, komunikasi langsung cukup melalui grup, hari itu sudah langsung kumpul," ujarnya.

Menurut dia, transformasi pendidikan bisa meningkatkan kualitas pendidikan yang selama ini belum ada tolok ukurnya, karena saat ini seluruh aspek, baik satuan pendidikan, Dinas Pendidikan, maupun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), memiliki data yang terintegrasi.

Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PDM) Kemendikbudristek Iwan Syahril menjelaskan transformasi pendidikan di Indonesia bisa terbentuk karena pencanangan tidak dipaksakan, melainkan dibentuk selaras dengan perkembangan sarana dan prasarana di suatu wilayah, sehingga pemangku kepentingan setempat bisa menggunakan teknologi dengan mengerti gambaran umum dan rasionalitas dari program tersebut.

"Kami jauh dari kata sempurna, tapi kami harap anda bisa mengambil pelajaran dari sini untuk bersama-sama maju ke depan dan memberikan dampak baik bagi ekosistem pendidikan di negara kita masing-masing, serta membentuk sistem pendidikan digital yang lebih baik," katanya.

Baca juga: Mendikbudristek luncurkan ARKAS 4 permudah tata kelola sekolah
Baca juga: RI siap berbagi praktik baik transformasi pendidikan lewat GSVI 2024
Baca juga: Dunia apresiasi transformasi pendidikan Indonesia dalam GSVI 2024