Banjarmasin (ANTARA) - Sebanyak 10 kelurahan di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), mendeklarasikan stop buang air besar (BAB) sembarangan.


"Hari ini saya senang menyaksikan 10 kelurahan deklarasi Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan," ujar Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, di Banjarmasin, Selasa.
Menurut dia, sejak 2020 program stop buang air besar sembarangan dicanangkan, hingga kini sudah mencapai 32 kelurahan dari 52 kelurahan di lima kecamatan di Banjarmasin yang mendeklarasikan ODF dan masyarakatnya sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.

Baca juga: Tabalong kabupaten pertama deklarasi bebas BAB sembarang di Kalimantan
"Mudah-mudahan peran serta masyarakat di 32 kelurahan ini bisa terus saling mengawasi dan menjaga sehingga tidak ada lagi warga yang buang air besar sembarangan," ucapnya.

Ia menyebutkan 10 kelurahan yang melakukan deklarasi ODF tahun 2024 ini, yakni Kelurahan Sungai Bilu, Pemurus Dalam, Pelambuan, Pangeran, Surgi Mufti, Teluk Dalam, Pemurus Luar, Pekapuran Laut, Telawang, dan Karang Mekar.

Program ODF yang digalakkan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin tersebut menjadi salah satu indikator dalam terciptanya pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Baca juga: Pemkot berupaya jadikan kelurahan di Palmerah berpredikat ODF
Pemkot Banjarmasin dalam program ini menghadirkan inovasi teknologi tepat guna berupa Septitank Sungai Tripikon S Plus Subarwakat yang dalam implementasinya mampu mengoptimalkan sistem pengolahan limbah tinja manusia yang lebih sehat, aman, dan tidak mencemari lingkungan.

"Konsep toilet komunal dari inovasi ini secara nominal memang sangat terjangkau. Kalau pakai biofilter itu kita perlu biaya sekitar Rp8 jutaan, kalau ini (Subarwakat, red) hanya Rp3 jutaan satu unitnya," ujar Ibnu Sina.

Menurut dia, masyarakat saat ini bisa lebih mudah dan efisien dengan berlangganan Perusahaan Umum Daerah Pengolahan Air Limbah Domistik (Perumda PALD) untuk memastikan ketersediaan akses sanitasi.

Baca juga: Delapan kelurahan di Jaksel bebas dari BAB sembarangan
"Mudah-mudahan kesadaran masyarakat kita semakin meningkat untuk tidak lagi BAB sembarangan," ujarnya.