Beijing, (ANTARA/PRNewswire)- Huang Zongde mendaftarkan diri dengan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok pada usia 17 tahun, serta mengawali karier militer selama hampir empat dekade. Selama menjadi tentara, dia membuktikan keberanian, kepahlawanan, serta pengabdian sehingga meraih banyak penghargaan dan tanda jasa.


Veteran 93 tahun yang memiliki banyak tanda jasa ini menerima penghargaan negara tertinggi pada hari Minggu lalu ketika Presiden Tiongkok Xi Jinping menyerahkan Tanda Jasa Republik dalam sebuah acara di Aula Rakyat di Beijing.




Tiongkok memberikan tanda jasa dan gelar kehormatan nasional kepada 15 orang, termasuk Huang, atas kontribusi dan prestasi mereka dalam rangka hari pendirian Republik Rakyat Tiongkok ke-75 pada 1 Oktober.




Pahlawan dan teladan Tiongkok




Selain Huang, tiga sosok lain menerima Tanda Jasa Republik. Wang Yongzhi, pakar misil dan roket, serta pionir misi luar angkasa dengan awak manusia di Tiongkok, menerima penghargaan tersebut secara anumerta. Wang Zhenyi, ilmuwan kedokteran yang membuat terobosan dalam pengobatan leukemia, serta Li Zhensheng, pakar budi daya gandum, juga di antara sosok-sosok yang meraih penghargaan tersebut.




Gelar kehormatan nasional diberikan kepada 10 orang, termasuk ilmuwan, petugas penjaga batas negara, seniman, peseni kriya, tenaga kesehatan, ekonom, serta atlet.




Dalam sambutannya pada acara yang berlangsung hari Minggu tersebut, Presiden Xi, juga menjabat Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, serta Ketua Komite Militer Pusat, mendorong warga Tiongkok agar belajar dari para pahlawan dan teladan tersebut untuk membentuk kekuatan yang membangun Tiongkok.




Tiongkok tengah berada dalam momen penting, khususnya mewujudkan negara sosialis modern terkemuka dalam seluruh aspek, serta mencapai revitalisasi bangsa lewat modernisasi Tiongkok, seperti disampaikan Xi.




Mendorong warga Tiongkok membuat pencapaian luar biasa meski bekerja dengan tugas-tugas umum, Xi pun mengajak masyarakat agar menjawab berbagai tantangan pembangunan dan reformasi, serta menjaga keharmonisan dan stabilitas sosial.




Sahabat lama dan baik Tiongkok




Sebagai penghargaan negara tertinggi untuk warga asing, Tiongkok menyerahkan Tanda Jasa Persahabatan kepada Dilma Rousseff, President, New Development Bank, serta mantan Presiden Brazil, yang telah berkomitmen mempererat persahabatan antara Tiongkok dan Brazil, serta membina hubungan antara Tiongkok dan Negara-Negara Amerika Latin serta Karibia, memupuk kerja sama antara negara-negara BRICS, kelompok perekonomian berkembang.




Saat menerima penghargaan, Rousseff berkata bahwa tanda jasa tersebut melambangkan ikatan kuat antara Brazil dan Tiongkok. Dia juga bertekad untuk terus bekerja keras mempererat persahabatan tersebut.




Berkat pencapaian yang terwujud selama beberapa dekade terakhir, termasuk transformasi ekonomi, inovasi teknologi, serta pembangunan sosial yang luar biasa, Tiongkok telah menjadi kiblat dan sumber inspirasi dunia, seperti disampaikan Rousseff.




Xi memuji Rousseff sebagai perwakilan terbaik dari sahabat lama dan baik Tiongkok yang memiliki aspirasi serupa, serta telah berdiri di samping rakyat Tiongkok selama 75 tahun terakhir. Xi pun bertekad, Tiongkok tidak akan pernah melupakan warganegara asing yang telah menjadi sahabat.




Rakyat Tiongkok siap bekerja sama dengan semua orang di seluruh dunia untuk melestarikan perdamaian dunia, meningkatkan pembangunan kolektif, serta mempercepat terbentuknya sebuah komunitas dengan masa depan bersama demi menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi manusia, menurut Xi.




https://news.cgtn.com/news/2024-09-29/China-honors-individuals-with-highest-awards-ahead-of-National-Day-1xhS1SaZeZa/p.html