Tangerang (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) bersama Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Tangerang membuka layanan edukasi dan konseling menjaga kesehatan mental pekerja.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AP2KB Wilopo Tetuko Sigit di Tangerang, Selasa, mengatakan kesehatan mental merupakan faktor penting yang mempengaruhi kinerja dan keharmonisan keluarga.

Namun tekanan pekerjaan, lanjutnya, dapat mempengaruhi kesehatan psikis dan dinamika keluarga jika tidak dikelola dengan baik. Maka itu pihaknya menyediakan layanan dalam mengelola tuntutan pekerjaan sekaligus memberikan perhatian optimal kepada keluarga.

"Ini merupakan langkah nyata dalam memberikan pemahaman kepada para pekerja agar mampu menjaga keseimbangan antara peran sebagai pekerja dan tanggung jawab sebagai orang tua," kata Wilopo.

Baca juga: Pertolongan yang bisa dilakukan pada pekerja alami stres

Ada sejumlah materi yang telah disiapkan, seperti pengelolaan stres, strategi menjaga kesehatan mental, serta cara membangun komunikasi yang efektif dengan anak di tengah kesibukan sebagai pekerja.

"Intinya kami mengajak pekerja untuk dapat lebih bijak dalam mengelola tuntutan pekerjaan, sekaligus memberikan perhatian optimal kepada keluarga,” ujarnya.

Ia juga menuturkan hal ini adalah upaya Pemkot Tangerang dalam menekan kasus kekerasan orang tua pada anak di lingkungan keluarga.

Baca juga: Hobi yang berbeda dari pekerjaan bermanfaat untuk rehat berkualitas

"Sebelumnya kami sudah bekerja sama dengan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Tangerang dalam memberikan pemahaman mengenai kesehatan mental bagi puluhan peserta yang merupakan seorang ayah atau ibu yang juga sibuk sebagai seorang pekerja," ujanrya.

DP3AP2KB dan Puspaga Kota Tangerang, lanjutnya, ini terbuka secara luas untuk perusahaan atau sekolah dalam bersama-sama memberikan edukasi secara masif demi meminimalkan kasus kekerasan di dalam rumah, khususnya pada perempuan dan anak.

"Silakan hubungi kami dan kami siap membantu dalam memberikan edukasi dan pelatihan kepada pekerja maupun di sekolah," ujarnya.

Baca juga: Pekerja sosial sebagai pahlawan pemelihara kesehatan mental