Jakarta (ANTARA News) - Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, nomor urut dua merupakan simbol keharmonisan dan keseimbangan dalam menjalankan pemerintahan bila terpilih sebagai Presiden RI periode 2014-2019.
"Sebetulnya nomor berapa pun pada hakekatnya. Gak ada masalah. Diberi nomor dua, itu simbol keseimbangan dan harmoni," kata Jokowi, usai penetapan nomor urut peserta menuju Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014, di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Jakarta, Minggu.
Jokowi mengibaratkan, angka dua sebagai bentuk keseimbangan untuk menuju Indonesia yang lebih harmonis.
"Dua adalah simbol keseimbangan, ada capres ada cawapres, ada mata kanan ada mata kiri, ada telinga kanan ada telinga kiri, ada tangan kanan dan ada tangan kiri. Semuanya itu harmoni dalam sebuah keseimbangan menuju Indonesia yang penuh harmoni," katanya.
Gubernur non-aktif DKI Jakarta itu mengaku pasrah dengan pilihan masyarakat Indonesia pada hari pemungutan suara Pilpres pada 9 Juli 2014.
"Semua kita kembalikan kepada Allah, terserah masyarakat seperti apa. Kami hanya melaksanakan dan menjalankan kalau diberi amanah sama rakyat. Kami kerja sebaik-baiknya dan kerja sekeras-kerasnya," katanya.
Calon Wakil Presiden (cawapres) pendamping Jokowi, M. Jusuf Kalla (JK), menilai bahwa tim pemenangannya akan memaksimalkan upaya untuk meraup suara para calon pemilih yang belum menentukan sikap (swing voters), termasuk pemilih di kalangan akar rumput (grass root).
"Semuanya, bapak, ibu dan semua di grass root yang masih mengambang itu akan kami maksimalkan," kata Wakil Presiden RI periode 2004-2009 itu.
Menurut dia, fokus pembangunan yang akan diterapkan jika pasangan itu sebagai presiden dan wapres adalah pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.
Peningkatan pendidikan dan kesehatan masyarakat menjadi yang pertama, baru kemudian pembangunan ekonomi di Tanah Air, demikian Jusuf Kalla.
Dua pasangan capres/cawapres, Jokowi-JK dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, mengambil undian nomor urut peserta Pilpres di Gedung KPU Pusat Jakarta, Minggu.
Pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan nomor urut 1, sedangkan Jokowi-JK memperoleh nomor urut 2.
Selanjutnya akan digelar deklarasi Pilpres berintegritas pada 3 Juni dan pelaksanaan kampanye mulai 4 Juni hingga 5 Juli 2014.
Pilpres 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasang kandidat Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Prabowo-Hatta diusung Gerindra, PAN, PPP, Golkar, PKS dan PBB, Kemudian, Jokowi-JK yang didukung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI. (*)
Jokowi: Nomor urut dua simbol keharmonisan
1 Juni 2014 17:09 WIB
Pasangan capres/cawapres Joko Widodo (Jokowi, kiri) dan M. Jusuf Kalla (JK). (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Pewarta: Oleh Fransiska Ninditya
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014
Tags: