Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadikan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang melibatkan peran seluruh komponen masyarakat menjadi salah satu strategi mengatasi masalah stunting.

“Sasarannya meliputi balita dengan masalah gizi seperti stunted, gizi buruk, gizi kurang, underweight, weight flattering dan atau ibu hamil dengan sebanyak 20 orang pada setiap kelurahan,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta Mochamad Miftahulloh Tamary dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Baca juga: Pemkot Jakpus perkuat safari Gemarikan di RPTRA untuk cegah stunting

Dia lalu mengemukakan program ini memberikan intervensi gizi bagi balita dan ibu hamil berisiko stunting dengan melibatkan masyarakat serta kemitraan lainnya secara aktif.

Program yang merupakan bagian dari Proyek Prioritas Nasional (Pro PN) ini juga bertujuan memberdayakan masyarakat melalui edukasi dan pelatihan terkait gizi, kesehatan, pelatihan pengolahan makanan sehat.

Miftah mengatakan tim pelaksana DASHAT terdiri dari berbagai pihak, termasuk lurah sebagai penanggung jawab, kepala puskesmas sebagai wakil ketua, kader PKK, posyandu, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK).

Baca juga: KPKP DKI optimis Gemarikan mampu untuk tekan stunting

Selain mereka, ada juga pihak Karang Taruna, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Babinsa, Babinkamtibmas, serta pengelola Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

Tim Pelaksana DASHAT juga akan memberikan pendampingan dan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa setiap keluarga dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan selama pelaksanaan program.

Program berlangsung dalam lima pertemuan, dimulai pada minggu ke-3 September hingga minggu ke-3 Oktober 2024. Dalam pelaksanaannya, program DASHAT terdiri dari beberapa tahapan yakni pembekalan atau orientasi bagi kader dan sektor terkait, sosialisasi serta rapat persiapan, pembentukan tim pelaksana, pemetaan sasaran, perencanaan waktu dan lokasi, hingga pelaksanaan DASHAT.

Baca juga: Pemkot Jakut gencarkan sosialisasi ASI untuk tekan angka stunting

Setiap pertemuan berfokus pada kegiatan praktik baik pengolahan makanan bergizi seimbang, penimbangan dan pengukuran tinggi badan balita, serta penyuluhan terkait pencegahan stunting.

DKI melaksanakan program DASHAT dengan melibatkan 18 kelurahan yakni Kelurahan Galur, Mangga Dua Selatan, Kebon Melati, Semper Barat, Cilincing, Pademangan Barat, Kembangan Utara, Jatipulo, Tanjung Duren Selatan, Menteng Dalam, Lenteng Agung, Cipete Utara, Kramat Jati, Pondok Kopi, Cakung Barat, Pulau Pari, Pulau Harapan, dan Pulau Kelapa.

“Kami berharap setiap keluarga dapat memahami pentingnya asupan gizi seimbang dan pola makan yang sehat dalam mencegah stunting, dan menyediakannya untuk keluarga di rumah. Makanan bergizi tidak harus mahal,” kata Miftah.